RSS
You only LIVE once. But if you do it RIGHT. ONCE is ENOUGH.

FF-ANGEL

ANGEL
Author : Indira indah fara diba
Cast :  -Kim Hyun Ri
-Oh Se Hun
-Byun Baek Hyun
Figur : -Kim Jong Dae (Chen)
            -Park Chanyeol
            -Kim Joon Myun a.k.a Suho


By :     -Indira Indah F. D. (Sehunnie Yeoja^^)
  Senior Student in Junior High School
~Neoui sesangeuro yeorin barameul tago Ne gyeoteuro eodieseo wannyago Haemarkge mutneun nege bimirira malhaesseo Manyang idaero hamkke georeumyeon Eodideun cheongugilteni~

~Taken by the soft wind to your world You asked me brightly where I came from to your side And I told you that It was a secret Wherever we walk together Will be paradise~



Hyun Ri’s POV
                Yay! Sudah 3 tahun lamanya aku tidak mengunjungi tempat tinggalku di seoul! Aku merindukan semua yg ada disana, sungguh! Perasaan ini bagaikan seorang anak kecil yg akan pergi berlibur ke tempat rekreasi kesukaannya. Aku rindu sekali memeluk eomma, appa, dan Jong Dae oppa, atau kalian bisa mengenalnya sebagai Chen! Meskipun aku sering melihat muka mereka di media, tapi aku hanya rindu akan sentuhan lembut tangan eomma, belaian lembut dari appa, dan tentunya pelukan hangat Chen oppa.
                Oh ya, by the way  namaku Kim Hyun Ri, lahir di korea pada tanggal 14 September 1995. Yah, tapi sekarang umurku sudah 28 tahun, aku juga harus memperdulikan karirku. Sekarang ini aku bekerja di Paris untuk majalah fashion W. Terlebih lagi aku adalah seorang CEO disana, yah cukup sibuk, oleh karena itu aku tidak bisa pulang ke korea selama 3 tahun belakangan ini. kalian pasti tau, bagaimana rasanya terpisah dan tidak bertemu keluarga selama 3 tahun lamanya. Mungkin kalian bertanya-tanya, bagaimana bisa hidup di luar negeri sendirian tanpa ada keluarga???. Maka inilah yg akan aku ceritakan kepada kalian, memori terindah dan tidak terlupakan sepanjang hidupku, yg aku ingat kejadian di setiap detiknya.
--------------------------------------------------------FLASHBACK---------------------------------------------------
                Saat itu kami baru lulus kuliah. Aku memasukkan kotak bekal itu dalam tas-ku dan bergegas pergi ke tempat favorit kami, halaman belakang sekolah. Ah...! aku terlambat 15 menit, Baekhyun oppa pasti sudah menungguku lama sekali. Tiba disana, aku melihat tampak Baekhyun oppa sedang duduk diatas kursi kayu dibawah pohon, memejamkan matanya. Aku menghampirinya, apakah dia tidur? Pikirku, sambil mendekatkan wajahku ke wajahnya untuk memeriksa apakah dia benar-benar tidur. “terlambat 15 menit! Kau harus mentraktrirku minum americano!” katanya tiba-tiba membuka matanya, mengagetkanku. “Arghhh...!!! oppa, kau mengagetkanku!” kataku cemberut “haha..., miane” dia tersenyum, senyuman termanis seorang sahabat yg biasanya memadamkan kemarahan dihatiku. Yah, Baekhyun oppa adalah sahabatku sejak kecil. tapi bukan hanya sekedar sahabat biasa, dia adalah orang tua kedua bagiku. Aku sering menyebutnya “pemadam apinya Hyun Ri”. “ania! Seharusnya aku yg meminta maaf padamu karena terlambat” kataku memasang muka innocent. Baekhyun hanya tersenyum melihat ekspresi mukaku itu.
Baekhyun’s POV Bersamanya seperti ini sudah dapat menghilangkan semua rasa sakit itu. Satu-satunya orang yg aku cintai sejak dulu. Aku tidak tahu kapan aku akan menyatakan perasaan itu padanya, kami bersahabat, apakah dia akan merasa terganggu dengan hal ini? selama ini aku ingin menanyakan hal ini kepadanya, mungkinkah dia punya perasaan yg sama? Setahuku akulah laki-laki yg paling dekat dengannya selama ini.
Neoui suhojaro jeo geosen barameul makgo  (As your guardian, I will block the stiff wind....) Ne pyeoneuro modu da deungeul dollyeodo  (Even though people turn their backs to you...) Hime gyeoun eoneu nal ne nunmureul dakka jul  (If I could become the person...) Geureon han saram doel su itdamyeon  (Who can wipe your tears on a tiring day...) Eodideun cheongugilteni  (It will be paradise...)
“Hyun Ri-ah....,” kataku sedikit gugup “sebenarnya selama ini.......” teleponku tiba-tiba berbunyi, memecahkan keheningan diantara kami berdua. Aku mengangkatnya, dan terdengar suara dari sahabat jauhku, dan juga termasuk namdongsaeng kesayanganku. “Hyung-ah aku sudah sampai di korea, aku ingin bertemu denganmu sekarang ini juga, batalkan semua janjimu hari ini, kita akan bersenang-senang, kita bertemu di kafe favorit kita 15 menit lagi, oke? Oke, sampai jumpa,bogoshipoyo, saranghaeyo^^”. Kata Sehun blak-blakan tanpa menunggu aku berbicara, aku tahu ini hari kedua dia sampai di korea, kami sudah 4 tahun lamanya tidak bertemu, sejak terakhir kali aku mengunjunginya di London. Aku tersenyum simpul dan lantas menarik lengan Hyun Ri “Hyun Ri-ah, ayo kita pergi ke kafe!” ajakku, pasti menyenangkan bisa mengenalkan kedua orang paling kusaygi di bumi ini. “kafe? Untuk apa? Bukankah kau tidak suka pergi ke kafe?” “aku ingin memperkenalkanmu pada seseorang” kataku, tanpa banyak bicara dan menariknya masuk ke dalam mobil.

Sehun’s POV :
Dimana Baekhyun hyung? Jika tidak datang kumakan dia! Atau hanya karena aku yg terlalu cepat datang kesini? Argh!!! Benar juga, masih kurang 5 menit, maklum saja, aku rindu dengan teman masa kecilku itu. Aku dan Baekhyun berteman sejak kami kecil, tapi aku harus pindah ke London pada saat kelas 2 SMP karena tuntutan pekerjaan eomma dan appa. “OH...,HYUNGGGG!!! DISINI!!!” kataku melambaikan tangan dengan sesemangat mungkin, hingga Baekhyun yg melihatku tersenyum melihat tingkahku. “Kau sama sekali tidak berubah ya??? tetap saja terlihat cute :D” kata Baekhyun oppa memberikanku pelukan selamat datang. “welcome back in korea!” katanya sambil menyerahkan kotak bekal yg dari luar saja sudah tercium bau makanan kesukaanku,’ Ddubbokki’! “Ahhhh...!!! bagaimana kau tahu aku merindukan masakan ini?” kataku.
Tetapi ada hal lain yg mengejutkanku daripada semua ini, yg membuat hatiku juga ikut menoleh kepadanya, perasaan ini tidak dapat tergambarkan dengan jelas apa yg sedang kurasakan. At First Sight, she smile to me, the sweetest smile i ever see, At the First Sight, that feeling covered my heart at all, At The First Sight, she is grabbing my heart.......
* I lost my mind when you walk into my sight        The whole world around you get in slow motion Please tell me if this is love....
Melihat kami berdua yg saling memandang dan tersenyum satu sama lain, Baekhyun Hyung memcahkan kesunyian diantara kami berdua. “ohhhh....., ne sehun, dia adalah sahabatku Kim Hyun Ri. Dia yg membuat Ddubbokki itu” “Oh, jadi oppa memintaku membuatkannya untuk hal ini? kenapa tidak bilang saja? aku pasti bisa membuatkannya yg lebih baik dari ini” akhirnya dia berbicara, suara yg sangat ingin kudengar. Suara manis dan lembut yg kudengar darinya untuk pertama kali. “oo-oh tidak apa-apa, ini saja sudah tercium sangat enak! Terima kasih” kataku tersenyum lagi padanya. “ya... aku teliti selama ini, Ddubbokki buatannya terasa lebih enak dibandingkan dengan buatan restoran, makanya aku lakukan ini. Hyun Ri-ah, kau tampaknya cocok berjualan Ddubbokki :D” canda Baekhyun Hyung. “oppa~!!!!! Kau pikir aku cocok menjadi ahjumma yang berjualan ddubbokki?” “miane, Cuma bercanda ;)”. Kata baekhyun hyung menutupi wajahnya dengan tangannya yang membuat tanda peace. “eee-eeeeeh, sebaiknya Ddubbokkinya dimakan selagi panas, nanti kue berasnya terasa lembek,.......oppa” “Sehun, Oh Sehun” kataku. “ne..., Se Hun oppa” katanya sedikit canggung.                 Kami duduk bertiga dan mengobrol, tetapi gadis itu hanya mendengarkan dan tersenyum. Sesekali aku juga tersenyum padanya. Entahlah, aku juga agak canggung dengannya, jadi aku memutuskan untuk menanggapi obrolan Baekhyun Hyung dengan anggukan ataupun dua tiga patah kata. Ditengah keadaan itu, ponsel Baekhyun Hyung berbunyi, dan aku mendengar dia mengucapkan beberapa kata “baik,aku akan segera kesana sekarang juga!”. Dalam pikiranku, aku sudah tau apa yg akan terjadi, entahlah, aku berpikir itu baik, dan juga ada buruknya, sebenarnya tidak buruk hanya karena perasaan ini membuatku menjadi salah. “Sehun, Hyun Ri, aku rasa aku harus pergi sekarang, kalian mengobrol saja supaya saling kenal, Hyun Ri kau bisa pulang sendiri kan? Atau Se Hun kau bisa mengantarnya pulang? Aku agak khawatir”. Kami berdua hanya mengangguk, tidak memahami apa yg baru saja Baekhyun Hyung katakan. Sepertinya gadis ini sangat pemalu, atau karena aku, dia merasa canggung?. Baekhyun hyung pergi meninggalkan kami berdua. Inilah suasana yg paling aku khawatirkan, aku sih senang-senang saja bisa berdua dengan gadis yg bernama Hyun Ri ini, tetapi suasana ini membuat kami berdua merasa aneh. Secara tidak kusadari, aku berkeringat, Aneh! aku bukanlah tipe orang seperti ini! “Ehmmmmm....., baiklah, jadi sekarang aku mau mengantarmu pulang, atau kau punya rencana lain?” ucapku dengan tangan berkeringat di bawah meja. “eh tidak usah, aku naik taksi saja, aku mau pergi ke Cheungdamdong” “cheungdamdong itu satu arah dengan Ulzan kan? Kebetulan aku mau kesana, kita berangkat bersama saja.” kataku.
                Akhirnya kamipun berangkat menuju Ulzan, yah meskipun dengan kondisi sunyi didalam mobilku. Aku menyetel AC dengan kekuatan ‘high’ supaya tidak kelihatan dengan jelas bahwa aku berkeringat. Suasana ini benar-benar membuatku tegang!. Akhirnya Hyun Ri mencoba menghilangkan kesunyian itu dengan bertanya-tanya seputar musik yg sedang kuputar. “oppa suka mendengarkan lagu apa?” tanyanya sambil menyalakan music player, yg mulai terdengar sebuah potongan lagu. “Oh...., ternyata menyukai lagu ini juga, The Rays, Farewell.....” katanya tersenyum. “eeh, iya aku suka lagu ini. saat di london, jika mendengar lagu ini aku sangat ingin pulang ke korea” akhirnya akupun tidak canggung lagi mengobrol dengannya. “oppa kuliah di universitas apa?” tanyanya sambil melihat ke arahku. Kami sempat bertatapan selama beberapa detik. Aku langsung memalingkan tatapanku terhadapnya. Menatapnya dapat merusak konsentrasiku menyetir. Akupun kembali berkeringat. “Birmingham” kataku datar. Diapun hanya mengagguk dan kembali menatap jalan. Arghhhh!!!! Aigooo! Babo babo! Aku tidak tahu apa yg harus kubicarakan saat ini. Sementara music player itu tetap memutar lagu-lagu Dubstep. Aku mengubahnya ke siaran Radio Sukira untuk mengatasi kebosanan. “ngomong2 kau memanggilku oppa, usiamu berapa?” aku mulai angkat bicara “nae?, Seumul Dul (22), bagaimana dengan oppa” “seumul set (23)” kataku sambil mengeluarkan senyuman polosku :)
Suasanapun kembali mencair, apalagi saat dia mengeluarkan beberapa lelucan super lucu yg berhasil membuatku tertawa terbahak-bahak. Seperti lelucon Jung Hana dalam drama Love Rain. Akupun tidak mau kalah dengannya, aku mengeluarkan jurus melucu yg aku pelajari dari Kkamjong (a.k.a Jong In) dan Happy Virus, Park Chanyeol, itupun sukses membuat kami tertawa setengah jam NON STOP!
“oppa,jeongmal  gamsahamnida” katanya sambil tersenyum padaku dan menutup pintu mobil. “ne, cheonma. Nanti mau sekalian aku antar pulang?” “oh, gwenchana,Chen oppa issoya” katanya sambil berlalu di pintu gedung SM. Suasana disekitarku langsung berputar 360 derajat saat aku melihatnya berlalu di pintu itu. Sepertinya esok tidak akan semenyenangkan hari ini lagi kecuali besok aku bertemu dengannya. Aku menghidupkan mesin dan hendak menancap gas ketika gadis itu berlari mencegat mobilku pergi. Aku segera membuka jendela mobil untuk membiarkannya berbicara. “mian ne, oppa, aku lupa Hand Phoneku tertinggal” katanya mengambil Handphonenya yang memang sedari tadi tidak kuperhatikan di jok mobil. “oh, aku tidak menyadari ada HP-mu disitu” “ummmm...., ne””oppa, mungkin kalau kau ada waktu, kau bisa mampir ke rumahku” katanya menyerahkan secarik kertas bertuliskan alamat rumahnya dengan kedua pipinya memerah. “oh..., ne! Senang sekali rasanya bisa mampir sekali2 ke rumahmu. Biasanya aku hanya tidur dirumah :D” kataku dengan senyum fresh. sepanjang perjalanan aku memegang erat2 kertas bertuliskan lamatnya itu. Bagiku, kertas ini lebih berharga daripada harta karun. Ini pertama kalinya aku memiliki alamat seorang gadis dan akan pergi kerumahnya. Entahlah, aku tidak pernah merasa sesenang ini sebelumnya, dan juga tidak pernah merasa sangat canggung hingga berkeringat ketika bersama seorang gadis. Tetapi lain yg kualami jika bersama gadis ini. Tiap detiknya aku berpikir apa yg sebenarnya aku alami. Setelah beberapa menit merenung, aku menyadari bahwa, I’M ETERNALLY IN LOVE
Hyun Ri’s POV :
                Sepertinya hidupku akan lebih menyenangkan sejak saat ini. Sehun oppa benar-benar menyenangkan. Belum 6 bulan, kami bahkan sudah sangat akrab. Kami bahkan memiliki jadwal kegiatan favorit kami. Menonton Film, Hang Out, Berwisata Kuliner dan melakukan hal menyenangkan lainnya. Kami juga sering mengajak Baekhyun oppa jika dia tidak sedang sibuk dengan rekaman album solonya. Oh ya! kami juga menemukan tempat bagus untuk menghabiskan waktu bersama, di sebuah bukit landai yg terdapat sebuah pohon rindang di puncaknya. Pada saat sore, aku dan Sehun sering pergi kesana. Sore ini kami akan kesana, Sehun mengajakku kesana jika tidak ada kegiatan.

@TKP: “OPPA...!!!” teriakku menyapanya dan melambaikan tangaku pada Sehun oppa “Ya!!! Hyun Ri-sshi, cepat kesini!” sahutnya dari jauh. Aku berlari ketempatnya, dia menarik tanganku dan menunjuk ke langit. Tampak gumpalan awan yg menghalangi sinar matahari sehingga awan itu tampak bersinar benar-benar seperti lukisan yg begitu indah! Sebagai backgroundnya, terlihat langit berwarna ungu cemerlang. “Purple Sky...., beautiful” kataku tanpa memalingkan pandanganku dari langit itu. “Just Like You...” tiba-tiba Sehun berbicara dengan pandangan yg tidak ia lepaskan dari diriku. Ada apa ini? hatiku mulai meluncurkan reaksi-reaksi tidak jelas. “Hyun Ri, aku tidak tahu harus mulai darimana.....,” tiba-tiba Sehun berlutut didepanku, memegang kedua tanganku, dan menatap kedua mataku dalam-dalam. Jantungku berdegup dengan sangat cepat, disertai angin musim gugur yg damai dan daun-daun yg berjatuhan disekitar kami berdua. Setelah beberapa detik terdiam, oppa mulai berbicara. “Hyun Ri, aku tau kita belum lama kenal. Tapi kita sudah saling mengetahui satu sama lain. Menurutku, waktu bersamamu tidak pernah aku rasakan seumur hidupku sebelumnya, ini baru pertama kalinya aku merasakan hal ini. Aku tau, aku hanyalah laki-laki biasa yg baru saja pulang ke korea setelah 4 tahun lamanya, tapi......” “Nan joahaeyo, nan saranghaeyo, Hyun Ri.....,”
Deg! Tampaknya aku tidak bisa merasakan apa-apa, aku seperti kehilangan kontak dengan badan dan pikiranku. Tanganku dingin, Sehun oppa mencoba menghangatkannya dengan memegang tanganku erat-erat, tapi itu sia2 karena aku bisa merasakan tangannya yg juga mendingin. Akhirnya setelah menenangkan pikiranku selama beberapa detik, aku mulai menjawab. “j-jadi oppa maunya kita bagaimana?” kataku dengan kegugupan yg kusembunyikan. “aku maunya kita pacaran”. “tapi itu jika kau memiliki perasaan yg sama denganku...”. Sehun oppa tidak melepaskan pandangannya dari mataku. Aku menatap matanya, tatapannya itu dalam dan penuh dengan arti.
Aku memalingkan tatapanku dan melepaskan genggaman tangannya yg sepertinya dia tidak ingin aku melepaskannya. “Sehun oppa, thanks for loving me....,but...” aku menatapnya lagi, dan kini matanya mulai berkaca-kaca. Mukanya perlahan-lahan seperti diselimuti kekecewaan. “Nado Saranghaeyo!” kataku tersenyum. “jinjjayo?” “j-jadi kau mau pacaran denganku?” tanya Sehun oppa penuh harapan dengan mimik mukanya yang berubah 99.9% ketika aku melepaskan tangannya. “ne” kataku mengangguk malu. “Hyun Ri, gomawo gomawo, i can’t believe it! Saranghaeyo...” Sehun oppa mencium keningku dengan lembut. “Nado saranghaeyo, Sehunnie” kataku sambil memeluknya malu. “tapi kenapa tadi kau melepaskan tanganku dan memasang muka garing?-____-” dia melepaskan pelukannya. “tidak, hanya ingin menguji perasaanmu. Tadi mimik mukamu sangat lucu, apakah aktingku begitu menjiwai? :D” “Ya!!!jhagiya! kau tidak tau bagaimana perasaanku saat itu, aku pikir kau akan menolakku, sekali lagi mengerjaiku seperti itu, kucium kau!” “ne, ne, mianhae” “sebagai tanda perminta maafan, kau tidak boleh putus denganku!” katanya lembut dan memelukku lagi. “aku tidak akan putus denganmu” kataku memeluknya dengan erat.
                Sejak saat itu kami pacaran, dan saat ini kami telah menginjak hubungan kami yang ke 3 tahun, tetapi kami tidak memberitahukan hubungan kami pada siapapun. Kami juga nge-date secara diam2. Sore ini Sehun oppa mengajakku menikmati pemandangan di atas bukit favorit kami. Tetapi sebelum itu aku harus mengunjungi Baekhyun oppa yg baru datang dari Las Vegas untuk rekaman solonya. Sudah 8 bulan. Biasanya, aku tidak bisa berpisah dengannya hanya untuk seminggu saja. dia kan ‘pemadam apinya Hyun Ri’. Tapi sejak ia tau aku berteman akrab dengan Sehun, dia mungkin berpikir  tak begitu mengkhawatirkanku lagi.
Baekhyun’s POV:
                Sebentar lagi akhirnya aku bisa melihat senyumannya lagi, sudah 8 bulan lamanya aku tidak bertemu dengannya. Rencananya besok aku akan mengajaknya pergi ke namsan dan menyatakan perasaanku padanya. Seperti kebanyakan yg dilakukan pasangan2 yg lain, membeli sepasang gembok, memasangnya pada pagar besi, dan melemparkan kuncinya kedalam sungai, maka pasangan tersebut akan bertahan selamanya. Bel berbunyi dan gadis yg sangat kucintai itu menyapaku dengan suaranya yg amat kurindukan. “Baekhyun oppa!” sapa Hyun Ri. “duduklah dulu, kita sudah lama tidak bertemu” kataku mempersilahkan dia duduk. “iya, itu karena kau terlalu sibuk, jadi kita tidak bisa menghabiskan waktu bertiga” “Bb-bertiga?siapa maksudmu?” “tentu saja aku, kau, dan Sehun oppa” “oooh, sepertinya kau mulai akrab dengan namdongsaeng kesayanganku itu” kataku tersenyum simpul. “ne! Dia orangnya mengasyikkan, jadi selama Baekhyun oppa tidak di korea,dia menjadi friend guardianku, haha :D” “eeeh, Hyun Ri, bagaimana kalau kita besok ke namsan? Besok mataharinya akan bersinar cerah disana, menurut laporan cuaca sih,” “boleh kita mengajak Sehun oppa? Besok biasanya jadwalku hang out bersamanya” “Se-hun? Ne gwenchanayo” sebenarnya aku agak keberatan mendengar itu, mereka sudah mempunyai jadwal tersendiri? Dia tidak melakukan itu denganku, aku selalu datang saat dia menangis, akulah pemadam api baginya, tapi kenapa dia memperlakukan Sehun lebih baik daripada aku? Argh! Ania ania! Mereka kan Cuma sahabat biasa, mungkin Hyun Ri merasa bosan karena aku terlalu sibuk. Siapa tau besok Sehun bisa membantuku menyatakan perasaanku pada Hyun Ri. “oppa, sekarang aku harus pergi, aku ada janji” “kau sudah mau pergi? Kita kan baru saja bertemu. Ne, ne aku tau kau sibuk, tapi jangan lupa besok janji kita!” “ne, baekhyun oppa” dia bergegas mengemasi barang-barangnya dan  tersenyum padaku sebelum pergi.aku bisa mendengar bunyi pintu yang tertutup dan dengungan suara mobilnya dari jauh. Aku hendak latihan mengatur nada suaraku sebelum aku menemukan diary Hyun Ri yg tertinggal di sofa. Rasa penasaran untuk membacanya tidak bisa kutahan lagi. Aku membuka sampul diary yg tertera lambang  (wind power) didepannya. Aku membuka lembaran2 itu, yah isinya biasa saja, kegiatan dan pengalaman menyenangkan dirinya dengan chingunya ataupun dengan keluarganya. tapi tepat 7 lembar terakhir dari lanjutan isi diary itu, hatiku serasa dihantam badai angin dan petir ketika melihat apa isinya.
Aku menyukai Sehun oppa pada saat awal pertemuan kami, ketika pertama kami saling memandang,perjalanan ke cheungdamdong paling bersejarah dalam hidupku, saat2 menyenangkan bersama Sehun oppa tak tergantikan seumur hidupku, aku benar2 mencintai Sehun oppa. Hari ini hari paling bersejarah di hidupku,ternyata Sehun oppa mempunyai perasaan yg sama, hal itu sangat berarti bagiku dan dia, kami masih menyembunyikan hubungan kami, aku berharap kami berdua tidak akan pernah putus. Aku hanya mencintai Sehun oppa....,’
jj-jadi selama ini mereka saling mencintai, dan mereka sudah berpacaran selama 3 tahun ini? Hatiku sudah tidak bisa merasakan apa2 dari saking sakitnya. Hyun Ri, Sehun, bagaimana kalian bisa melakukan semua ini padaku? Sehun, namdongsaeng paling kusayangi, ternyata menjadi bumerang sendiri bagiku. Seharusnya dari awal aku tidak sering meninggalkan Hyun Ri dengan sehun, Tidak! Seharusnya dari awal tidak kupertemukan mereka berdua! 

Baby don't cry tonight....... Eodumi geodhigo namyeon...... Baby don't cry tonight...... Eobseotdeon iri dwil geoya........

 Mulgeopumi dwineun geoseun niga aniya Geutnae mwollayahaedon So baby don't cry, cry....... Nae sarangi neol jigitaeni...
Author’s POV:
                Keesokan harinya mereka bertiga pergi ke namsan. Baekhyun berusaha menyembunyikan kekalutan yg dirasakannya. Dia tidak tahu apa lagi tujuannya pergi ke namsan. Sedangkan Sehun dan Hyun Ri tidak sadar apa yg sedang Baekhyun alami. Mereka bertiga sedang asyik bercanda ketika sesuatu janggal terjadi. Keluar darah segar dari hidung Baekhyun. “Hyung! Jangan bergerak!” Sehun dengan sigap menyumbat hidung baekhyun dengan sapu tangan putihnya. “Baekhyun oppa! Mukamu pucat!” kata Hyun Ri dengan tangan gemetar, lalu memeriksa dahi Baekhyun dengan tangannya. “Baekhyun oppa kau panas sekali!” “cepat kita bawa Hyung ke dokter! Cepat panggil taksi Hyunnie!” “tidak usah! Lebih baik kau simpan uangmu itu sehun!” hati Baekhyun serasa terbakar mendengar panggilan’Hyunnie’ yg secara refleks diucapkan oleh Sehun “mwo? Hyung! Kau sedang sakit! Jangan mementingkan apa2 sekarang ini, Hyun Ri bukakan pintu taksinya” “dari mana kau tau aku sakit hah? Kau sama sekali tidak tahu apa-apa!” kata Baekhyun melepaskan tangan Sehun yg menopang badannya. Sedangkan darah segar terus mengucur deras dari hidung Baekhyun. “BYUN BAEK HYUN! Lebih baik kau segera masuk ke taksi lalu pergi ke rumah sakit! Kau pasti sedang sakit, kenapa kau menjadi seperti ini...?” ucap Sehun memelas. “menurutmu aku sakit? Kau pikir siapa yg menyebabkan aku seperti ini hah? KAU! KAU SELALU MENGAMBIL SEMUANYA DARIKU!!!!
Semua orang membeku saat itu, Sehun, tidak menyangka bahwa hyung-nya akan mengatakan sesuatu seperti itu padanya. Sedangkan Hyun Ri yg melihat kejadian itu membeku didepan pintu taksi dan tidak percaya apa yang sedang terjadi antara hyung-dongsaeng itu. Disaat keadaan itupun juga, Baekhyun pingsan setelah menyelesaikan kalimatnya. “HYUNG!” “OPPA!” Sehun dan Hyun Ri segera menyanggah tubuh Baekhyun dan segera membawanya kerumah sakit. Dirumah sakit Hyun Ri tidak henti2 mengeluarkan airmatanya. Sehun mencoba menenangkan kekasihnya itu dan memegang tangan Hyun Ri erat2, pikirannya juga masih kacau. “B-baekhyun oppa, sebenarnya apa yang terjadi, bagaimana keadaanya saat ini??” ucap Hyun Ri dengan bibir bergetar. “Dia pasti baik2 saja, kita berdoa saja” Sehun memeluk kekasihnya itu sambil mencium keningnya dan terus berbisik bahwa semuanya akan baik2 saja. Hyun Ri merebahkan kepalanya di pundak Sehun selama beberapa menit hingga ketika Uisa yg menangani Baekhyun keluar dari ruang UGD. “b-bagaimana keadaannya dok?” tanya Sehun yang tidak melepaskan tangannya dari tangan Hyun Ri. “Pikiran pasien terlalu tertekan, dan juga pasien tidak meminum obatnya selama 2 hari ini kan?” “obat apa? Setahuku Baekhyun oppa tidak mempunyai penyakit serius yang harus menjadwalkan dia minum obat” Hyun Ri bingung. “jadi, apa pasien tidak pernah memberitahukan penyakitnya? Pasien mengidap kanker otak stadium akhir, ini dia hasil laporan lab-nya”
Setelah membaca isi laporan tersebut, Hyun Ri terduduk lemas di lantai dengan airmata yang berjatuhan di lantai rumah sakit. Sehun tetap berdiri membeku dengan airmatanya mengalir bagaikan air terjun. Mereka berdua sangat terpukul dengan apa yang sedang menimpa Baekhyun. Bagaimana seorang yang amat mereka sayangi tidak memberitahukan penyakitnya yg mematikan itu.

Sehun’s POV :
                Aku melangkah masuk ke ruang ICU dengan langkah gemetar. Aku tidak tau apakah aku mampu milihat Baekhyun Hyung. Aku mencoba menguatkan diriku untuk melihat Hyung paling kusayangi itu. Dia terbaring lemas di atas kasur rumah sakit, dia sadar, sedang melihat langit2 rumah sakit sejenak sebelum ia menyadari langkahku. “Sehunnie-ya, mian ne” ucapnya lemas. “minta maaf untuk apa?” “untuk perkataanku yg tadi, tolong maafkan hyung” “tidak, akulah yang seharusnya meminta maaf kepada hyung. Aku tidak tahu apa yang telah aku lakukan, tapi mohon maafkan aku hyung” aku menunduk di samping tempat tidurnya sambil menahan air mataku. “Ania, Sehun kau tidak salah apa2, hanya tadi aku..., lupakan saja” “Hyung, kenapa kau tidak memberitahu kami bahwa selama ini...” aku tidak bisa meneruskan kalimatku, dan air mata ini sudah mulai menuruni pipiku. “-bahwa selama ini kau mengidap penyakit ini,why don’t you tell me why hyung?”
                Baekhyun hyung masih terdiam, sementara aku membisu dengan air mata yang terus mengalir. “Sehunnie..., kali ini aku akan jujur padamu, mungkin kau sudah membaca hasil laporan lab, hidupku tidak akan lama lagi” “ANIA! MALHAJIMA! JEBAL MALHAJIMA HYUNG...,” kataku menangis histeris dan merebahkan tanganku disamping tangan Baekhyun Hyung. “tapi memang begitu keadaannya sehun, penyakitku ini sudah mencapai tahap akhir dan tidak bisa ditolong lagi. Aku tidak ingin orang2 khawatir hanya karena diriku ini.” “Sehunnie, sebenarnya dari awal jauh sebelum kau tiba di korea dan bertemu Hyun Ri, aku sudah menyukai Hyun Ri, aku sangat mencintainya, tidak apa2 meskipun dia hanya mengaggapku sebagai sahabatnya, asalkan aku bisa menghabiskan waktuku bersamanya. Sedari dulu aku ingin menyatakan perasaanku padanya, tapi aku terus menundanya. Aku pikir dia tidak akan berubah, aku pikir kami masih punya banyak waktu, tapi aku salah, aku terlambat. Aku baru menyadari bahwa dia sangat mencintaimu, pada saat ia pertama kali bertemu denganmu. Pernah aku menyesali mempertemukan kalian berdua, tapi aku baru menyadari bahwa itu semua adalah salahku. Sehun, aku mau dari sekarang, aku memohon padamu, tolong jaga dia untukku.”
Aku hanya terdiam, dan mengangguk sekali ketika Baekhyun Hyung menyelesaikan kalimatnya. Setelah itu aku pergi meninggalkan rumah sakit dengan pikiran yang masih kacau. Aku menghabiskan siang itu hanya dengan merenungkan diri dikamarku sampai menjelang malam. Tiba-tiba terdengar ketukan pintu yang disusul oleh suara Suho Hyung. Aku membiarkannya masuk. Dan dia duduk disampingku. “Sehun-sshi, aku sudah tau semua yg terjadi tadi siang.” “sebenarnya, aku sudah lama mengetahui tentang penyakit Baekhyun itu” katanya dengan tatapan kosong. “mwo? Kenapa tidak memberitahukan kepadaku?!” aku yang sedari tadi kehilangan pikiran mulai menanggapi statement Suho Hyung. “Baekhyun memintaku untuk merahasiakannya, kemarin malam dia mendatangiku, menceritakan semua yang terjadi antara kau dan Hyun Ri, aku tau betul bagaimana perasaannya, begitupun kau sekarang.” “ya, sekarang aku mengerti perasaanya” “Sehun-sshi, aku meminta satu hal ini padamu, sebagai salah satu guardian dan sahabat terbaik kalian berdua....., sehun, tolong relakan Hyun Ri untuknya”. Aku terkejut mendengar kata2 yang diucapkan Suho Hyung. “ania! Dia satu-satunya yeoja yang aku cintai selama ini, dia adalah my first love! Begitupun aku, aku adalah first baginya! Dan aku juga ingin menjadikannya for the last!” “sehun, tidak bisakah kau membahagiakannya sekali ini saja? dia sudah banyak membantumu selama ini, siapa yang menolongmu sewaktu kau tergelincir dan terbawa arus sungai yg hampir merenggut nyawamu?! Siapa yang rela dipukuli oleh sekawanan preman hingga babak belur hanya untuk menolongmu?! Dan siapa yang selalu rela untuk dimarahi karena ulahmu sewaktu kecil?! Baekhyun...., Baekhyun selalu rela tersakiti untuk dirimu, baginya, kau adalah namdongsaeng kesayangannya.” Suho melangkah keluar sebelum air matanya menjatuhi pipinya, dia tidak ingin menangis didepanku, salah satu sifatnya yg kukenal slama ini. “kau sudah memiliki hati Hyun Ri, setidaknya, biarkan Baekhyun memiliki dirinya.” Katanya sebelum berlalu. Aku merenung lagi selama berjam-jam.  Setelah beberapa jam merenung aku men-texting Hyun Ri untuk menemuiku di bukit tempat favorit kami. @TKP :
“Sehun oppa, ada apa memintaku datang kesini? Sebaiknya kita pergi ke rumah sakit menemui Baekhyun oppa” “Hyun Ri, tidak ada lagi kata ‘kita’” kataku dingin. “kita harus mengakhiri hubungan kita sekarang....” “Mm-mwo? Sehun oppa, apa yang baru saja kau katakan?!?!?” dia menggenggam tanganku seolah-olah aku adalah orang yang akan menghilang seketika. “kita harus putus sekarang!” dengan berat aku melepaskan genggaman tangannya. “andwae! Ania! Sehunie..., bagaimana kau bisa-“ “dengarkan aku Hyun Ri...” aku menghapus air matanya yang mulai berjatuhan dan meletakkan kedua tanganku di pipinya. “kau tahu bagaimana keadaan Baekhyun sekarang, hidupnya tidak akan lama lagi” “Ania! Bagaimana kau bisa mengatakan bahwa hidup baekhyun oppa tidak akan lama lagi? Sehun kau-“ “karena memang begitu kenyataannya! Aku tidak mau memungkiri takdir! Itu hanya akan membuat pikiranku gila pada akhirnya, itu hanya akan membuatku semakin berat melepasnya nanti...” air mataku perlahan mulai mengalir juga. Suasana sunyi, bahkan bulanpun sepertinya ikut terdiam. “jadi..., apa hubungannya dengan hubungan kita?” dia berbicara dengan sedikit terisak. “kau tahu, sedari dulu, sebelum kehadiranku. Baekhyun oppa sangat mencintaimu, sedari dulu juga dia ingin menyatakan perasaannya kepadamu, tetapi karena kehadiranku, membuatnya jauh darimu. Jadi, Hyun Ri, kumohon, tolong bahagiakanlah Baekhyun hyung di sisa hidupnya” ucapku pasrah sambil berlutut dihadapannya. Hyun Ri menangis terisak setelah mendengar akhir kalimatku. “jebal, menikahlah dengan Baekhyun...” aku mengeluarkan sepasang cincin dari sakuku. Sepasang cincin yang kurencanakan untuk melamarnya bulan depan. Hyun Ri menangis histeris dan mencoba melepaskan genggaman tanganku dan menggelengkan kepalanya, seolah tidak percaya dengan apa yang terjadi. “jebal, Hyun Ri... demi aku dan Baekhyun” ucapku memohon. Akhirnya, dengan berat Hyun Ri mengangguk.
Autor’s POV:
                Sore itu Hyun Ri mengajak Baekhyun ke bukit favoritnya dengan Sehun. Sehun mengantar Baekhyun ke atas lalu dia menunggu di mobil. “oppa, ayo kita menikah” ucap Hyun Ri sambil tersenyum pada Baekhyun. “menikah?aigoo Betapa dewasanya perkataan anak ini, ckckck” ucap Baekhyun sambil tertawa. “oppa, aku serius, lagian kita kan sudah dewasa!” “Hyun Ri, the married must be loving each other, tidakkah kau mengerti? Sangat tidak mungkin bagi kita” “apanya yang tidak mungkin? Neol saranghae,nado saranghae” “jinjja? Neol saranghae? Bagaimana dengan Sehun?” “se-sehun? Aku ha-hanya bersahabat dengannya!” jawabnya cemberut ketika mendengar nama sehun. Tapi sebenarnya hatinya menangis. Baekhyun mencium kening Hyun Ri dengan lembut. “ne,ne,ne baiklah secepatnya ayo kita menikah,tapi untuk sekarang ini sebaiknya kau pulang,Chen akan membunuhku jika tidak membiarkan yeodongsaengnya pulang tepat waktu” “bagaimana dengan oppa?” tanyanya. “aku masih mau menikmati pemandangan ini, selagi matahari belum terbenam” “ne, kalau begitu sampai jumpa besok!” Hyun Ri melambaikan tangan dan berlari menuruni bukit. “sampai jumpa....lagi” Baekhyun berbisik.

                Keesokan harinya, Hyun Ri sedang bersiap-siap menemui Baekhyun ketika Chanyeol menelfonnya. “Annyeonghaseyo, Kim Hyun Ri imnida” sapanya dengan ceria. “Hyun Ri-sshi,” terdengar suara Chanyeol yang terisak. “Chanyeol oppa, apakah kau baru menangis?” “Hyun Ri, Baekhyun..., Baekhyun passed away....” Seketika itu, dia menjatuhkan handphonenya disusul oleh tubuhnya. Pikirannya kosong, hatinyapun menangis. “Bbb-baekhyun-oppa-“ bibirnya bergetar ketika menyebutkan nama itu. “Baekhyun oppa, bagaimana bisa? Bagaimana bisa semua menjadi seperti ini? Baekhyun oppa! Bagaimana bisa kau pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal?!?! andwae! Andwae...!!! ” dia menangis histeris hingga terdengar ke ruang depan. Chen yang mengetahui kejadian itu langsung mencoba menenangkan yeodongsaengnya itu. “Hyun Ri, kau harus menerima takdir, seberat apapun itu. Kau bukan satu-satunya yang kehilangan dia, kami semua kehilangan sosok Byun Baekhyun....” Chen merebahkan tubuh lemas Hyun Ri dalam pelukannya sambil meneteskan air mata.

Hari itu hujan pun turun, menemani kepergian seorang Byun Baekhyun ke alam yg tenang. Suara tangisanpun tak mau kalah dengan suara deruan hujan. Hari ini, semua orang menangis, berusaha melepaskan seseorang yg amat mereka sayangi.                Setelah memberikan penghormatan terakhir pada Baekhyun. Chanyeol memberikan dua buah surat kepada Sehun dan Hyun Ri. “Baekhyun pasti ingin aku memberikannya pada kalian berdua” katanya menyerahkan surat itu.

‘Untuk Kim Hyun Ri, sahabat sekaligus dongsaeng terbaiknya Byun Baekhyun. Mungkin kau sudah tahu bagaimana perasaanku, aku tidak perlu menjelaskannya lagi padamu. Tapi kau tidak perlu membohongi dirimu sendiri. Soal kau mengajakku menikah, aku tahu perasaanmu yang sebenarnya. Mulai saat ini, hiduplah tanpa Byun Baekhyun. Jangan sampai air matamu mengalir lagi! Aku tidak suka hal itu! Menjadi pemadam apimu sangat melelahkan karena selalu melihat airmatamu mengalir, from now on, Mulailah kehidupan baru, jadilah Kim Hyun Ri yang selalu ceria seperti purple sky. Lupakan oppa, oke?^^b’
‘Untuk Oh Sehun, teman seumur hidup sekaligus dongsaeng ter-imutnya Byun Baekhyun. Ingat janjimu, jaga Hyun Ri untukku, oke? Jika sampai membuatnya menangis, awas kau!. Terima kasih selama ini sudah peduli padaku, bahkan merelakan orang yang kau cintai untuk menikahiku,tapi cara itu membuatku merasa seperti orang jahat, jadi jangan lakukan itu lagi! Mulai sekarang jaga baik-baik dirimu. Dan juga, ada sesuatu untukmu dan Hyun Ri di bukit favorit kalian berdua!’
“bagaimana bisa dia menulis surat seperti ini hah? Babo” ucap Hyun Ri dengan mata berkaca-kaca. “jangan menangis! Kau sudah membaca pesannya kan?” kata Sehun lantas memeluknya. Pelukan itu sedikit meringankan pikiran mereka berdua. Setelah lama sekali mereka tidak bertemu dan saling menyapa.
Baekhyun hyung, selamanya tidak akan melupakanmu. Hyung terbaik yang pernah kumiliki. Seorang hyung+sahabat+guardian terbaik yang pernah dimiliki oleh seorang anak manja seperti Oh Sehun. aku tidak tau bagaimana caranya berterima kasih padamu. Hyung, jangan lupakan kami, hiduplah dengan bahagia tanpa kami yang menjadi bebanmu’
‘Baekhyun oppa, sahabat sekaligus namja terbaik yg dimiliki oleh Kim Hyun Ri. Maaf selama ini selalu merepotkanmu. Tapi, mulai sekarang ini, kau boleh menikmati hidup dengan tenang. Melupakanmu? Kau pikir aku wonder woman? Tidak bisa! Terima kasih atas semua yg kau berikan padaku selama ini. selamat tinggal pemadam apinya Kim Hyun Ri’
“oh! Iya, apa yang ditinggalkan Baekhyun di bukit itu?” tanya Sehun penasaran. Mereka lantas pergi ke bukit itu dan mencari sesuatu yang ditinggalkan Baekhyun untuk mereka berdua. “Tidak ada apa2 disini” kata Sehun setelah  mencari ke berbagai sisi bukit yg basah habis diguyur hujan. “oh! Apa itu?” Hyun Ri menghampiri pohon besar ditengah bukit itu dan mengambil gumpalan kertas yang tersembunyi di lubang di batang pohon yang lembap dibasahi air hujan itu. Ternyata gumpalan itu berisi  tulisan tangan Baekhyun dan sepasang cincin yang diberikan Sehun pada Hyun Ri.
‘Selamanya, kalian tidak boleh berpisah tanpa seizinku! Awas saja sampai itu terjadi!. Dan semoga saja harapan terakhirku ini terkabul :). Aku ingin Kim Hyun Ri menjadi Oh Hyun Ri. Aku ingin kalian berdua menikah. Like a fairytale, happy ending happily ever after.Dan Oh Sehun, bukankah ini cincin yg rencananya ingin kau pakai untuk melamar Hyun Ri bulan ini? go on! Jangan sampai menundanya sepertiku!-your beloved person,Byun Baekhyun-
Mereka berdua tersenyum terharu setelah membaca surat tersebut. Benar2 seorang malaikat yg diturunkan dari surga untuk mereka. Sesosok Byun Baekhyun.
“Kim Hyun Ri” Sehun berlutut didepan Hyun Ri dan memegang kedua tangannya. “ne, aku Kim Hyun Ri” sahutnya ceria. “Bersediakah kau menikah denganku? menjadi istriku dan menjadi orang yg pertama kali aku lihat ketika bangun dari tidurku?” ucap sehun dengan lembut. “ne, aku bersedia menjadi istrinya Oh Sehun” katanya sambil tersenyum. Sehun lalu memasangkan cincin itu ke jari manis Hyun Ri. “saranghaeyo Kim Hyun Ri...,” mereka saling manatap satu sama lain. “nado saranghaeyo Oh Sehun”
-------------------------------------------------------FLASHBACK OFF-------------------------------------------------------
#Seoul-korea Kim resident #5thMay2023
Hyun Ri’s POV:
“Eomma! Appa! Chen oppa” aku membanting pintu mobil dan bergegas berlari masuk rumah. “Hyun Ri-sshi! Kau sudah sampai, aigoooo kau sudah dewasa” kata eomma memelukku. “bagaimana kau disana? Baik2 saja kan?” tanya appa menepuk pundakku. “ne, tentu saja, karena- dimana Chen oppa?” tanyaku baru menyadari ketidakhadirannya. “dia sedang sibuk dengan karirnya di China” sahut eomma tertunduk, tapi tidak beberapa lama kemudian eomma melepas tawanya. “Eomma, kau merusak sandiwaranya..,” sahut sebuah suara di belakangku. “CHEN OPPA!” aku langsung memeluk chen oppa yg sudah mengulurkan tangannya padaku. “Hyun Ri-sshi, dimana suamimu? Dia juga ikut kan?” “ne, eomma, sehunnie issoya” sahut Sehun dari pintu depan. “bagaimana bisa kau meninggalkan suamimu menurunkan barang sendirian ha?” katanya memasang muka cemberut namun lucu padaku. “hehe mian ne, saranghae jhagiya” aku mencium bibir Sehun sebentar. “Ya! Sehunnie! Bagaimana bisa tidak menyapa kakak iparmu ini? atau haruskah memanggilmu ‘Direktur Ketua’?” “Ah, hyung, tidak perlu begitu. Kepimimpinanku belum sepenuhnya sempurna seperti Wu Fan” “Aigooooo......, keponakanku ternyata sudah besar! Bagaimana kau bisa terlihat begitu lucu Oh Dong Hyun?” Chen oppa menggendong anakku dan Sehun. “kan turunan dari appanya juga” kata Sehun yg membuat kami tertawa.                 kamipun larut dalam suasana hangat itu. Setelah beberapa tahun tidak berada di tempat dimana memori2 terindah sepanjang hidupku terjadi.
Keesokan paginya kami berdua pergi ke suatu tempat. “Saengil Chukahamnida Byun Baekhyun!!!” kami berdua lantas menyanyikan lagu ulang tahun. “Saengil Chukahamnida...., Saengil Chukahamnida....., saranghae Byun Baekhyunnie, Saengil Chukahamnida........!” “Hyung bagaimana kabarmu? Kau hidup dengan baik kan?” kata Sehun sambil membersihkan dedaunan diatas nisan Baekhyun. “Oppa, lihat kami menepati janji. Kami bahkan sudah mempunyai anak, kami hidup bahagia seperti harapanmu.” Aku menaburkan bunga di atas makam Baekhyun. “jadi...,hiduplah dengan tenang dan bahagia”

#BaekHyun’sDiary(the last sheet)
I, who has fallen in love with no other place to Go back, my wings have been taken away Even though I lost my everlasting life, the reason to my happiness You are my eternity Eternally Love-
-aku rasa aku sudah cukup menikmati semuanya. Bahkan lebih dari cukup. Aku sangat berterima kasih atas apa yang telah diberikan selama ini kepadaku. Sahabat terbaik untuk dijadikan sahabat. Gadis baik untuk dicintai. Dan kehidupan bahagia untuk dijalani. Jadi tidak apa-apa jika aku pergi. And let me Rest In Peace...-

----------------------------------------------------------------THE END---------------------------------------------------------------
INTO YOUR WORLD

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

“ Powerfull of Story ”

Author : Indira Indah Faradiba dan Zaskia Rimadhanti Arifin
                       Couple “ Chibby-chibby cummy-cummy “ ^_^
          Genre : Comedy, Romance, Sad, happy ending
          Rating : Semua Umur
          Cast :
-      Oh Sehun
-      Choi Hee Jin
-      Byun Baekhyun
-      Park Hyeon
-      Park Jung Soo
Happy Reading^^ Wajib RCL J Ini FF pertamaku lho chingu.. ^^
          Aku melangkah mengikuti gadis tersebut, sebelum dia naik ke bus itu, sebuah kertas melayang jatuh dari tasnya dan jatuh tepat di genangan air hujan itu. Aku mengambilnya dan ternyata kertas itu bertuliskan nomor teleponnya +16011957, angka belakangnya sedikit buram terkena air. Di kamarku, aku benar-benar tidak bisa melupakan wajah gadis itu. Sedari tadi aku bingung memutuskan menelefonnyatau tidak. Akhirnya aku memberanikan diri menelefonnya. Suara tunggu telepon berbanding 2x lebih lambat, dibandingkan dengan detak jantungku yang sedang nge ‘rap’. Akhirnya, terdengar suara anak kecil perempuan mengangkatnya. Apakah benar ini suara gadis yang bernama ‘Choi Hee Jin’?? aku tidak memiliki nyali dan langsung menekan tombol ‘reject’. Setelah beberapa menit, terdengar bunyi ringtone hp ku “ Gee Gee Gee Gee Baby Baby Baby, Baby! Nananana! Haa! “ dan aku membaca SMS yang masuk tersebut. “ Mianhe, ini siapa?”. ‘Deg’.. jantungku berdebar sangat kencang seirama dengan hujan yang turun malam ini. Akhirnya aku pun membalas SMS darinya dan saling berkomunikasi dengannya. Setelah kejadian itu, kami saling ‘bertexting’ dan dia mengajakku bertemu besok.
          @ TKP
          Aku menunggunya selama 15 menit terakhir ini, dan tiba-tiba terdengar suara di belakangku. Yeoboseo.. Sehun oppa !!.. Dag, dig, dug, serr.. jantungku berdetak dengan sangat cepat lebih cepat daripada tadi malam. Tapi.. mengapa dia tahu nama ku, padahal baru tadi malam dia mendengar suara ku dan akupun tidak memberitahu namaku sebelumnya dan sepertinya aku mengenal siapa suara itu.. Aku pun menoleh kepadanya.. Dia?? Kenapa, kenapa dia sekarang ada di hadapan ku. Setelah sekian lama kita tidak bertemu, kurang lebih selama 2 tahun. Kenapa sekarang wanita yang dulu aku sayangi sekarang ada dihadapanku dengan penampilannya yang sangat cantik, sangat sexy, dan sangat mempesona bahkan lebih mempesona daripada Hyuna. Aku mencoba untuk berpaling darinya dan mencoba untuk pergi meninggalkan tempat ini. Tapi, tangan dia mencegah ku. “ Oppa.. Jebal jangan pergi nan jeongmal bogoshipoyeo oppa.. apakah kau tidak merindukan ku oppa “. Tidak, aku tidak bisa meninggalkannya. Lagipula, aku tidak bisa membohongi perasaan ku, aku sangat., sangat, sangat, sangat merindukannya. Akhirnya akupun menuruti keinginannya, aku diajaknya ke suatu tempat yang tidak aneh bagiku karena hampir setiap hari aku mengunjunginya untuk meluapkan semua perasaanku. “ Oppa, apakah kau tidak ingat dengan tempat ini?? Ini adalah tempat dimana hampir setiap hari kau mengunjunginya “. “ Ne..” Jawabku pelan, karena aku begitu gugup dengan semua ini. Apalagi sekarang aku duduk berdekatan dengannya. Jantungku mulai nge ‘rap’ kembali. Dag, dig, dug, serr, Dag, dig, dug, serr, Dag, dig, dug, serr.. Huufftt, aku kembali menarik nafasku untuk menstabilkan jantungku. Akupun kembali teringat ketika dahulu aku pertama kali aku bertemu dengannya, pertama kali aku mulai jatuh cinta kepadanya, dan pertama kali juga cintaku terpisah antara jarak dan waktu..
@ Flashback
Haahh.. capek banget dah gue hari ini.. nyampek rumah langsung di omelin sama eomma. Huufftt.. mendingan gue ‘going online’ ajaahh,,”. Akupun langsung mengambil laptopku kemudian membuka berbagai macam kehidupan di dunia maya, salah satunya ‘Facebook’ dan ‘twitter’. Telinga ku sambil mendengarkan musik dengan menggunakan headset. “Baby, baby, baby, uri jjalhayojjiji malja.. Oh my lady, lady, lady naega jeongmal saranghanda “. Asyik mendengarkan lagu Super Junior-From U. Aku dikagetkan oleh dongsaeng ku yang super duper nyebelin sedunia. “Hyung, hyung.. aku punya berita bagus lho”. “ Ne, waeyo?”. Jawabku kesal. “ Aduuhh, jangan gitu donk hyung.. Nanyanya harus dengan hati yang tulus dan ikhlas “. “Udah deh loe, jangan sok manis gitu., kalo ga niat ngasih tau, ya udah sana pergi.. ngerusak hariku aja “. “ Ya udah kalo ga mau.. awas nyesel lho hyung.. kekekekeke.. paii, paii. Nae pergi dulu “                    

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

“21”

“21”
Author : NurHidayah
Cast : KimRyeowook, Kim hyun Soo
Genre : sad
Rating : G
Length : drabbel
Disclaimer :the story original my mind, and just Hyun Soo’s side.



*menghitung waktu, suatu kebahagiaantersendiri bagiku walaupun menyakitkan*

Happy reading!!!!!
Mentarijingga terlihat sangat indah disore hari, ditemaini dengan semilir angin yangseakan ikut meresapi kesunyian ini.
         
          Aku disini, dihari dan tanggal yangsama masih menunggumu, berharap kau kembali dan memelukku, member kehangatanyang tak pernah kulupakan. Ditemani burung-burung dan bunga yang bermekaran akumulai berhitung, menghitung seberapa lama kau meninggalkanku, dan aku tak akanpernah berhenti untuk selalu berhitung, walaupun semua orang beranggapanmenghitung adalah hal yang sangat menyakitkan,tapi bagiku hanya dengan cara iniaku bias mengenangmu.
         
          Rintik-rintik hujan mulai membasahijalan kota, meninggalkan genangan air seakan memberikan kenangan tersendiri.Seperti dirimu, dulu kau dating dan meninggalkanku dengan kenangan, kenanganpada angka ‘21’




          *siapapunyang mengatakan padaku, aku akan mendengar dan melihat engkau saja, aku harusbagaimana?*

          Seringkali aku mendengar semua orangberkata padaku, namun aku seolah menutup telinga dan mataku, menghiraukan semuasuara-suara itu dan menggelamkan pikiran buruk akan dirimu. Pernah suatu ketikaaku berfikir untuk mencoba untuk melupakanmu, tapi apa yang ku dapat? Aku malahsemakin terjerat dalam jaring cintamu~


          Lelah? Tentu saja aku lelah dengansemua ini. Tapi aku harus bagaimana? Dirimu bagaikan kebiasaan dalam hidupku,yang seakan butuh proses yang sangat panjang untuk menghilangkannya.



 *akutidak pernah menginginkan cinta seperti ini. Ketika aku mencoba untuk menghapusdan menghapus lagi, aku akan berhenti karna kenyataannya aku tidak bisamelupakanmu*


          Ingatkah dirimu dengan pertanyaanmuitu? ‘hyun soo-ah hal apa yang sangat berarti bagimu?’ saat itu aku belumsempat menjawabnya, ‘hal yang berarti dalam hidupku angka ‘21’, dimana di angkaitu semua awal dan cerita kita dimulai dan berakhir, bukan itu saja diangka ituterlahir seorang bayi lucu yang menjadi seorang pria tampan yang mengisihatiku’.

Hari ini tepat pada tanggal 21 menit ke 21 aku akanmengucapkan
happy birthday ryeowook oppa’ semogaakhir cerita kita merupakan awal dimana kita saling mengerti dan memahami ‘21’itu.


THE END

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

White Rose




Blue rose. Indah. Elegant. Menarik. Glamaor. Sulit dijangkau. Dan sangat ingin dimiliki. Begitulah beberapa pendapat orang saat melihat ataupun berbicara tentang bunga mawar biru ini. Seperti dirimu, kau bagaikan blue rose yang terpahat indah, berpenampilan elegant bahkan kau begitu glamornya dimataku, kau juga begitu sulit dijangkau. Bagaimana caranya aku untuk menjangkaumu, melihat dirimu saja rasanya sulit. Ah bukan sulit menemukanmu, tapi aku sulit mengendalikan diriku sendiri. Kau juga sepert duri mawar, kau sangat tajam dan dapat melukai. Yah, sekarang ini aku terluka karna tajamnya durimu itu, kau bagai racun yang memabukkan, dan kau air yang sangat dibutuhkan. 

Kau. Jika aku boleh meminta, aku hanya ingin memilikimu, memiliki dirimu yang hanya satu-satunya didunia ini. Dan ketika aku telah memilikimu aku akan menceritakan bagaimana perasaanku terhadapmu. Perasaan yang diawali dengan rasa penasaran lalu berubah menjadi obsesi semataku. Dan disaat itulah aku mengerti bahwa rasaku ini bukan hanya obesesi melainkan rasa ingin memiliki dan sangat membutuhkanmu. Kau juga telah membutakan mata dan hatiku. Mata ini seolah tak dapat melihat wanita lain selain dirimu, karena aku selalu berpikir bahwa kau satu-satunya cahaya yang boleh masuk kedalam retinaku. Kau juga membutakan hatiku, mengunci hatiku seolah kau tak mengijikan cinta yang lain selain cintamu.

Kau egois. Ya itulah menurutku, kau mengurungku dalam rasa cinta yang berlebihan ini. Dan kau seolah tak peduli tentang ini semua, kau seenaknya masuk dan pergi begitu saja dalam hidupku. Dan aku harus bagaimana? Aku tak bisa melakukan apapun selain menerimamu dan melepasmu sesuai dengan kehendakmu. Kau, iya kau, kau yang selalu menghantuiku. Kau menghantauiku dengan senyum mengerikan yang kau miliki. Yang seakan menakuti, dan aku bahkan terlihat bagai anak kecil yang tertipu dengan senyuman mengerikan itu. Kau. Aku tak tau lagi apa yang harus aku katakan, kau begitu cantik dan sempurna. Bahkan kecantikanmu itu melebihi dewi Aphrodite, yang banyak cerita mengisahkan dewi Aphrodite wanita satu-satunya didunia ini yang memiliki rupa menawan. Kau juga begitu sempurna, sempurna dalam artian berbeda, kau sempurna yang sesungguhnya. Kau sempurna. Sempurna. Dan sempurna. Sempurna telah membuatku jatuh terperangkap dalam jaring cintamu. Sempurna membuatku sakit karena dirimu. Sempurna karena kau satu-satunya wanita yang ada dihati, dipikiranku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lee Donghae

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS