ANGEL
Author : Indira indah fara diba
Cast : -Kim Hyun Ri
-Oh Se Hun
-Byun Baek Hyun
Figur : -Kim Jong Dae (Chen)
-Park Chanyeol
-Kim Joon Myun a.k.a Suho
By : -Indira Indah F. D. (Sehunnie Yeoja^^)
Senior Student in Junior High School
~Neoui sesangeuro yeorin barameul tago Ne gyeoteuro eodieseo
wannyago Haemarkge mutneun nege bimirira malhaesseo Manyang idaero
hamkke georeumyeon Eodideun cheongugilteni~
~Taken by the soft wind to your world You asked me brightly
where I came from to your side And I told you that It was a secret
Wherever we walk together Will be paradise~
Hyun Ri’s POV
Yay! Sudah 3 tahun lamanya aku tidak mengunjungi
tempat tinggalku di seoul! Aku merindukan semua yg ada disana, sungguh!
Perasaan ini bagaikan seorang anak kecil yg akan pergi berlibur ke
tempat rekreasi kesukaannya. Aku rindu sekali memeluk eomma, appa, dan
Jong Dae oppa, atau kalian bisa mengenalnya sebagai Chen! Meskipun aku
sering melihat muka mereka di media, tapi aku hanya rindu akan sentuhan
lembut tangan eomma, belaian lembut dari appa, dan tentunya pelukan
hangat Chen oppa.
Oh ya, by the way namaku Kim Hyun Ri, lahir
di korea pada tanggal 14 September 1995. Yah, tapi sekarang umurku
sudah 28 tahun, aku juga harus memperdulikan karirku. Sekarang ini aku
bekerja di Paris untuk majalah fashion W. Terlebih lagi aku adalah
seorang CEO disana, yah cukup sibuk, oleh karena itu aku tidak bisa
pulang ke korea selama 3 tahun belakangan ini. kalian pasti tau,
bagaimana rasanya terpisah dan tidak bertemu keluarga selama 3 tahun
lamanya. Mungkin kalian bertanya-tanya, bagaimana bisa hidup di luar
negeri sendirian tanpa ada keluarga???. Maka inilah yg akan aku
ceritakan kepada kalian, memori terindah dan tidak terlupakan sepanjang
hidupku, yg aku ingat kejadian di setiap detiknya.
--------------------------------------------------------FLASHBACK---------------------------------------------------
Saat itu kami baru lulus kuliah. Aku memasukkan kotak
bekal itu dalam tas-ku dan bergegas pergi ke tempat favorit kami,
halaman belakang sekolah. Ah...! aku terlambat 15 menit, Baekhyun oppa
pasti sudah menungguku lama sekali. Tiba disana, aku melihat tampak
Baekhyun oppa sedang duduk diatas kursi kayu dibawah pohon, memejamkan
matanya. Aku menghampirinya, apakah dia tidur? Pikirku, sambil
mendekatkan wajahku ke wajahnya untuk memeriksa apakah dia benar-benar
tidur. “terlambat 15 menit! Kau harus mentraktrirku minum americano!”
katanya tiba-tiba membuka matanya, mengagetkanku. “Arghhh...!!! oppa,
kau mengagetkanku!” kataku cemberut “haha..., miane” dia tersenyum,
senyuman termanis seorang sahabat yg biasanya memadamkan kemarahan
dihatiku. Yah, Baekhyun oppa adalah sahabatku sejak kecil. tapi bukan
hanya sekedar sahabat biasa, dia adalah orang tua kedua bagiku. Aku
sering menyebutnya “pemadam apinya Hyun Ri”. “ania! Seharusnya aku yg
meminta maaf padamu karena terlambat” kataku memasang muka innocent. Baekhyun hanya tersenyum melihat ekspresi mukaku itu.
Baekhyun’s POV Bersamanya seperti ini sudah dapat
menghilangkan semua rasa sakit itu. Satu-satunya orang yg aku cintai
sejak dulu. Aku tidak tahu kapan aku akan menyatakan perasaan itu
padanya, kami bersahabat, apakah dia akan merasa terganggu dengan hal
ini? selama ini aku ingin menanyakan hal ini kepadanya, mungkinkah dia
punya perasaan yg sama? Setahuku akulah laki-laki yg paling dekat
dengannya selama ini.
Neoui suhojaro jeo geosen barameul makgo (As your guardian, I will block the stiff wind....) Ne pyeoneuro modu da deungeul dollyeodo (Even though people turn their backs to you...) Hime gyeoun eoneu nal ne nunmureul dakka jul (If I could become the person...) Geureon han saram doel su itdamyeon (Who can wipe your tears on a tiring day...) Eodideun cheongugilteni (It will be paradise...)
“Hyun Ri-ah....,” kataku sedikit gugup “sebenarnya selama ini.......”
teleponku tiba-tiba berbunyi, memecahkan keheningan diantara kami
berdua. Aku mengangkatnya, dan terdengar suara dari sahabat jauhku, dan
juga termasuk namdongsaeng kesayanganku. “Hyung-ah aku sudah sampai di
korea, aku ingin bertemu denganmu sekarang ini juga, batalkan semua
janjimu hari ini, kita akan bersenang-senang, kita bertemu di kafe
favorit kita 15 menit lagi, oke? Oke, sampai jumpa,bogoshipoyo,
saranghaeyo^^”. Kata Sehun blak-blakan tanpa menunggu aku berbicara, aku
tahu ini hari kedua dia sampai di korea, kami sudah 4 tahun lamanya
tidak bertemu, sejak terakhir kali aku mengunjunginya di London. Aku
tersenyum simpul dan lantas menarik lengan Hyun Ri “Hyun Ri-ah, ayo kita
pergi ke kafe!” ajakku, pasti menyenangkan bisa mengenalkan kedua orang
paling kusaygi di bumi ini. “kafe? Untuk apa? Bukankah kau tidak suka
pergi ke kafe?” “aku ingin memperkenalkanmu pada seseorang” kataku,
tanpa banyak bicara dan menariknya masuk ke dalam mobil.
Sehun’s POV :
Dimana Baekhyun hyung? Jika tidak datang kumakan dia! Atau hanya
karena aku yg terlalu cepat datang kesini? Argh!!! Benar juga, masih
kurang 5 menit, maklum saja, aku rindu dengan teman masa kecilku itu.
Aku dan Baekhyun berteman sejak kami kecil, tapi aku harus pindah ke
London pada saat kelas 2 SMP karena tuntutan pekerjaan eomma dan appa.
“OH...,HYUNGGGG!!! DISINI!!!” kataku melambaikan tangan dengan
sesemangat mungkin, hingga Baekhyun yg melihatku tersenyum melihat
tingkahku. “Kau sama sekali tidak berubah ya??? tetap saja terlihat cute
:D” kata Baekhyun oppa memberikanku pelukan selamat datang. “welcome
back in korea!” katanya sambil menyerahkan kotak bekal yg dari luar saja
sudah tercium bau makanan kesukaanku,’ Ddubbokki’! “Ahhhh...!!!
bagaimana kau tahu aku merindukan masakan ini?” kataku.
Tetapi ada hal lain yg mengejutkanku daripada semua ini, yg membuat
hatiku juga ikut menoleh kepadanya, perasaan ini tidak dapat
tergambarkan dengan jelas apa yg sedang kurasakan. At First Sight,
she smile to me, the sweetest smile i ever see, At the First Sight, that
feeling covered my heart at all, At The First Sight, she is grabbing my
heart.......
* I lost my mind when you walk into my sight The whole world around you get in slow motion Please tell me if this is love....
Melihat kami berdua yg saling memandang dan tersenyum satu sama lain,
Baekhyun Hyung memcahkan kesunyian diantara kami berdua. “ohhhh.....,
ne sehun, dia adalah sahabatku Kim Hyun Ri. Dia yg membuat Ddubbokki
itu” “Oh, jadi oppa memintaku membuatkannya untuk hal ini? kenapa tidak
bilang saja? aku pasti bisa membuatkannya yg lebih baik dari ini”
akhirnya dia berbicara, suara yg sangat ingin kudengar. Suara manis dan
lembut yg kudengar darinya untuk pertama kali. “oo-oh tidak apa-apa, ini
saja sudah tercium sangat enak! Terima kasih” kataku tersenyum lagi
padanya. “ya... aku teliti selama ini, Ddubbokki buatannya terasa lebih
enak dibandingkan dengan buatan restoran, makanya aku lakukan ini. Hyun
Ri-ah, kau tampaknya cocok berjualan Ddubbokki :D” canda Baekhyun Hyung.
“oppa~!!!!! Kau pikir aku cocok menjadi ahjumma yang berjualan
ddubbokki?” “miane, Cuma bercanda ;)”. Kata baekhyun hyung menutupi
wajahnya dengan tangannya yang membuat tanda peace. “eee-eeeeeh,
sebaiknya Ddubbokkinya dimakan selagi panas, nanti kue berasnya terasa
lembek,.......oppa” “Sehun, Oh Sehun” kataku. “ne..., Se Hun oppa”
katanya sedikit canggung. Kami duduk bertiga dan
mengobrol, tetapi gadis itu hanya mendengarkan dan tersenyum. Sesekali
aku juga tersenyum padanya. Entahlah, aku juga agak canggung dengannya,
jadi aku memutuskan untuk menanggapi obrolan Baekhyun Hyung dengan
anggukan ataupun dua tiga patah kata. Ditengah keadaan itu, ponsel
Baekhyun Hyung berbunyi, dan aku mendengar dia mengucapkan beberapa kata
“baik,aku akan segera kesana sekarang juga!”. Dalam pikiranku, aku
sudah tau apa yg akan terjadi, entahlah, aku berpikir itu baik, dan juga
ada buruknya, sebenarnya tidak buruk hanya karena perasaan ini
membuatku menjadi salah. “Sehun, Hyun Ri, aku rasa aku harus pergi
sekarang, kalian mengobrol saja supaya saling kenal, Hyun Ri kau bisa
pulang sendiri kan? Atau Se Hun kau bisa mengantarnya pulang? Aku agak
khawatir”. Kami berdua hanya mengangguk, tidak memahami apa yg baru saja
Baekhyun Hyung katakan. Sepertinya gadis ini sangat pemalu, atau karena
aku, dia merasa canggung?. Baekhyun hyung pergi meninggalkan kami
berdua. Inilah suasana yg paling aku khawatirkan, aku sih senang-senang
saja bisa berdua dengan gadis yg bernama Hyun Ri ini, tetapi suasana ini
membuat kami berdua merasa aneh. Secara tidak kusadari, aku
berkeringat, Aneh! aku bukanlah tipe orang seperti ini! “Ehmmmmm.....,
baiklah, jadi sekarang aku mau mengantarmu pulang, atau kau punya
rencana lain?” ucapku dengan tangan berkeringat di bawah meja. “eh tidak
usah, aku naik taksi saja, aku mau pergi ke Cheungdamdong”
“cheungdamdong itu satu arah dengan Ulzan kan? Kebetulan aku mau kesana,
kita berangkat bersama saja.” kataku.
Akhirnya kamipun berangkat menuju Ulzan, yah meskipun
dengan kondisi sunyi didalam mobilku. Aku menyetel AC dengan kekuatan
‘high’ supaya tidak kelihatan dengan jelas bahwa aku berkeringat.
Suasana ini benar-benar membuatku tegang!. Akhirnya Hyun Ri mencoba
menghilangkan kesunyian itu dengan bertanya-tanya seputar musik yg
sedang kuputar. “oppa suka mendengarkan lagu apa?” tanyanya sambil
menyalakan music player, yg mulai terdengar sebuah potongan lagu.
“Oh...., ternyata menyukai lagu ini juga, The Rays, Farewell.....”
katanya tersenyum. “eeh, iya aku suka lagu ini. saat di london, jika
mendengar lagu ini aku sangat ingin pulang ke korea” akhirnya akupun
tidak canggung lagi mengobrol dengannya. “oppa kuliah di universitas
apa?” tanyanya sambil melihat ke arahku. Kami sempat bertatapan selama
beberapa detik. Aku langsung memalingkan tatapanku terhadapnya.
Menatapnya dapat merusak konsentrasiku menyetir. Akupun kembali
berkeringat. “Birmingham” kataku datar. Diapun hanya mengagguk dan
kembali menatap jalan. Arghhhh!!!! Aigooo! Babo babo! Aku tidak tahu apa
yg harus kubicarakan saat ini. Sementara music player itu tetap memutar
lagu-lagu Dubstep. Aku mengubahnya ke siaran Radio Sukira untuk
mengatasi kebosanan. “ngomong2 kau memanggilku oppa, usiamu berapa?” aku
mulai angkat bicara “nae?, Seumul Dul (22), bagaimana dengan oppa”
“seumul set (23)” kataku sambil mengeluarkan senyuman polosku :)
Suasanapun kembali mencair, apalagi saat dia mengeluarkan beberapa
lelucan super lucu yg berhasil membuatku tertawa terbahak-bahak. Seperti
lelucon Jung Hana dalam drama Love Rain. Akupun tidak mau kalah
dengannya, aku mengeluarkan jurus melucu yg aku pelajari dari Kkamjong
(a.k.a Jong In) dan Happy Virus, Park Chanyeol, itupun sukses membuat
kami tertawa setengah jam NON STOP!
“oppa,jeongmal gamsahamnida” katanya sambil tersenyum padaku dan
menutup pintu mobil. “ne, cheonma. Nanti mau sekalian aku antar pulang?”
“oh, gwenchana,Chen oppa issoya” katanya sambil berlalu di pintu gedung
SM. Suasana disekitarku langsung berputar 360 derajat saat aku
melihatnya berlalu di pintu itu. Sepertinya esok tidak akan
semenyenangkan hari ini lagi kecuali besok aku bertemu dengannya. Aku
menghidupkan mesin dan hendak menancap gas ketika gadis itu berlari
mencegat mobilku pergi. Aku segera membuka jendela mobil untuk
membiarkannya berbicara. “mian ne, oppa, aku lupa Hand Phoneku
tertinggal” katanya mengambil Handphonenya yang memang sedari tadi tidak
kuperhatikan di jok mobil. “oh, aku tidak menyadari ada HP-mu disitu”
“ummmm...., ne””oppa, mungkin kalau kau ada waktu, kau bisa mampir ke
rumahku” katanya menyerahkan secarik kertas bertuliskan alamat rumahnya
dengan kedua pipinya memerah. “oh..., ne! Senang sekali rasanya bisa
mampir sekali2 ke rumahmu. Biasanya aku hanya tidur dirumah :D” kataku
dengan senyum fresh. sepanjang perjalanan aku memegang erat2 kertas
bertuliskan lamatnya itu. Bagiku, kertas ini lebih berharga daripada
harta karun. Ini pertama kalinya aku memiliki alamat seorang gadis dan
akan pergi kerumahnya. Entahlah, aku tidak pernah merasa sesenang ini
sebelumnya, dan juga tidak pernah merasa sangat canggung hingga
berkeringat ketika bersama seorang gadis. Tetapi lain yg kualami jika
bersama gadis ini. Tiap detiknya aku berpikir apa yg sebenarnya aku
alami. Setelah beberapa menit merenung, aku menyadari bahwa, I’M ETERNALLY IN LOVE
Hyun Ri’s POV :
Sepertinya hidupku akan lebih menyenangkan sejak saat
ini. Sehun oppa benar-benar menyenangkan. Belum 6 bulan, kami bahkan
sudah sangat akrab. Kami bahkan memiliki jadwal kegiatan favorit kami.
Menonton Film, Hang Out, Berwisata Kuliner dan melakukan hal
menyenangkan lainnya. Kami juga sering mengajak Baekhyun oppa jika dia
tidak sedang sibuk dengan rekaman album solonya. Oh ya! kami juga
menemukan tempat bagus untuk menghabiskan waktu bersama, di sebuah bukit
landai yg terdapat sebuah pohon rindang di puncaknya. Pada saat sore,
aku dan Sehun sering pergi kesana. Sore ini kami akan kesana, Sehun
mengajakku kesana jika tidak ada kegiatan.
@TKP: “OPPA...!!!” teriakku menyapanya dan melambaikan tangaku pada
Sehun oppa “Ya!!! Hyun Ri-sshi, cepat kesini!” sahutnya dari jauh. Aku
berlari ketempatnya, dia menarik tanganku dan menunjuk ke langit. Tampak
gumpalan awan yg menghalangi sinar matahari sehingga awan itu tampak
bersinar benar-benar seperti lukisan yg begitu indah! Sebagai
backgroundnya, terlihat langit berwarna ungu cemerlang. “Purple Sky....,
beautiful” kataku tanpa memalingkan pandanganku dari langit itu. “Just
Like You...” tiba-tiba Sehun berbicara dengan pandangan yg tidak ia
lepaskan dari diriku. Ada apa ini? hatiku mulai meluncurkan
reaksi-reaksi tidak jelas. “Hyun Ri, aku tidak tahu harus mulai
darimana.....,” tiba-tiba Sehun berlutut didepanku, memegang kedua
tanganku, dan menatap kedua mataku dalam-dalam. Jantungku berdegup
dengan sangat cepat, disertai angin musim gugur yg damai dan daun-daun
yg berjatuhan disekitar kami berdua. Setelah beberapa detik terdiam,
oppa mulai berbicara. “Hyun Ri, aku tau kita belum lama kenal. Tapi kita
sudah saling mengetahui satu sama lain. Menurutku, waktu bersamamu
tidak pernah aku rasakan seumur hidupku sebelumnya, ini baru pertama
kalinya aku merasakan hal ini. Aku tau, aku hanyalah laki-laki biasa yg
baru saja pulang ke korea setelah 4 tahun lamanya, tapi......” “Nan
joahaeyo, nan saranghaeyo, Hyun Ri.....,”
Deg! Tampaknya aku tidak bisa merasakan apa-apa, aku seperti
kehilangan kontak dengan badan dan pikiranku. Tanganku dingin, Sehun
oppa mencoba menghangatkannya dengan memegang tanganku erat-erat, tapi
itu sia2 karena aku bisa merasakan tangannya yg juga mendingin. Akhirnya
setelah menenangkan pikiranku selama beberapa detik, aku mulai
menjawab. “j-jadi oppa maunya kita bagaimana?” kataku dengan kegugupan
yg kusembunyikan. “aku maunya kita pacaran”. “tapi itu jika kau memiliki
perasaan yg sama denganku...”. Sehun oppa tidak melepaskan pandangannya
dari mataku. Aku menatap matanya, tatapannya itu dalam dan penuh dengan
arti.
Aku memalingkan tatapanku dan melepaskan genggaman tangannya yg
sepertinya dia tidak ingin aku melepaskannya. “Sehun oppa, thanks for
loving me....,but...” aku menatapnya lagi, dan kini matanya mulai
berkaca-kaca. Mukanya perlahan-lahan seperti diselimuti kekecewaan.
“Nado Saranghaeyo!” kataku tersenyum. “jinjjayo?” “j-jadi kau mau
pacaran denganku?” tanya Sehun oppa penuh harapan dengan mimik mukanya
yang berubah 99.9% ketika aku melepaskan tangannya. “ne” kataku
mengangguk malu. “Hyun Ri, gomawo gomawo, i can’t believe it!
Saranghaeyo...” Sehun oppa mencium keningku dengan lembut. “Nado
saranghaeyo, Sehunnie” kataku sambil memeluknya malu. “tapi kenapa tadi
kau melepaskan tanganku dan memasang muka garing?-____-” dia melepaskan
pelukannya. “tidak, hanya ingin menguji perasaanmu. Tadi mimik mukamu
sangat lucu, apakah aktingku begitu menjiwai? :D” “Ya!!!jhagiya! kau
tidak tau bagaimana perasaanku saat itu, aku pikir kau akan menolakku,
sekali lagi mengerjaiku seperti itu, kucium kau!” “ne, ne, mianhae”
“sebagai tanda perminta maafan, kau tidak boleh putus denganku!” katanya
lembut dan memelukku lagi. “aku tidak akan putus denganmu” kataku
memeluknya dengan erat.
Sejak saat itu kami pacaran, dan saat ini kami telah
menginjak hubungan kami yang ke 3 tahun, tetapi kami tidak
memberitahukan hubungan kami pada siapapun. Kami juga nge-date secara
diam2. Sore ini Sehun oppa mengajakku menikmati pemandangan di atas
bukit favorit kami. Tetapi sebelum itu aku harus mengunjungi Baekhyun
oppa yg baru datang dari Las Vegas untuk rekaman solonya. Sudah 8 bulan.
Biasanya, aku tidak bisa berpisah dengannya hanya untuk seminggu saja.
dia kan ‘pemadam apinya Hyun Ri’. Tapi sejak ia tau aku berteman akrab
dengan Sehun, dia mungkin berpikir tak begitu mengkhawatirkanku lagi.
Baekhyun’s POV:
Sebentar lagi akhirnya aku bisa melihat senyumannya
lagi, sudah 8 bulan lamanya aku tidak bertemu dengannya. Rencananya
besok aku akan mengajaknya pergi ke namsan dan menyatakan perasaanku
padanya. Seperti kebanyakan yg dilakukan pasangan2 yg lain, membeli
sepasang gembok, memasangnya pada pagar besi, dan melemparkan kuncinya
kedalam sungai, maka pasangan tersebut akan bertahan selamanya. Bel
berbunyi dan gadis yg sangat kucintai itu menyapaku dengan suaranya yg
amat kurindukan. “Baekhyun oppa!” sapa Hyun Ri. “duduklah dulu, kita
sudah lama tidak bertemu” kataku mempersilahkan dia duduk. “iya, itu
karena kau terlalu sibuk, jadi kita tidak bisa menghabiskan waktu
bertiga” “Bb-bertiga?siapa maksudmu?” “tentu saja aku, kau, dan Sehun
oppa” “oooh, sepertinya kau mulai akrab dengan namdongsaeng kesayanganku
itu” kataku tersenyum simpul. “ne! Dia orangnya mengasyikkan, jadi
selama Baekhyun oppa tidak di korea,dia menjadi friend guardianku, haha
:D” “eeeh, Hyun Ri, bagaimana kalau kita besok ke namsan? Besok
mataharinya akan bersinar cerah disana, menurut laporan cuaca sih,”
“boleh kita mengajak Sehun oppa? Besok biasanya jadwalku hang out
bersamanya” “Se-hun? Ne gwenchanayo” sebenarnya aku agak keberatan
mendengar itu, mereka sudah mempunyai jadwal tersendiri? Dia tidak
melakukan itu denganku, aku selalu datang saat dia menangis, akulah
pemadam api baginya, tapi kenapa dia memperlakukan Sehun lebih baik
daripada aku? Argh! Ania ania! Mereka kan Cuma sahabat biasa, mungkin
Hyun Ri merasa bosan karena aku terlalu sibuk. Siapa tau besok Sehun
bisa membantuku menyatakan perasaanku pada Hyun Ri. “oppa, sekarang aku
harus pergi, aku ada janji” “kau sudah mau pergi? Kita kan baru saja
bertemu. Ne, ne aku tau kau sibuk, tapi jangan lupa besok janji kita!”
“ne, baekhyun oppa” dia bergegas mengemasi barang-barangnya dan
tersenyum padaku sebelum pergi.aku bisa mendengar bunyi pintu yang
tertutup dan dengungan suara mobilnya dari jauh. Aku hendak latihan
mengatur nada suaraku sebelum aku menemukan diary Hyun Ri yg tertinggal
di sofa. Rasa penasaran untuk membacanya tidak bisa kutahan lagi. Aku
membuka sampul diary yg tertera lambang
(wind power) didepannya. Aku membuka lembaran2 itu,
yah isinya biasa saja, kegiatan dan pengalaman menyenangkan dirinya
dengan chingunya ataupun dengan keluarganya. tapi tepat 7 lembar
terakhir dari lanjutan isi diary itu, hatiku serasa dihantam badai angin
dan petir ketika melihat apa isinya.
‘Aku menyukai Sehun oppa pada saat awal pertemuan kami, ketika
pertama kami saling memandang,perjalanan ke cheungdamdong paling
bersejarah dalam hidupku, saat2 menyenangkan bersama Sehun oppa tak
tergantikan seumur hidupku, aku benar2 mencintai Sehun oppa. Hari ini
hari paling bersejarah di hidupku,ternyata Sehun oppa mempunyai perasaan
yg sama, hal itu sangat berarti bagiku dan dia, kami masih
menyembunyikan hubungan kami, aku berharap kami berdua tidak akan pernah
putus. Aku hanya mencintai Sehun oppa....,’
jj-jadi selama ini mereka saling mencintai, dan mereka sudah
berpacaran selama 3 tahun ini? Hatiku sudah tidak bisa merasakan apa2
dari saking sakitnya. Hyun Ri, Sehun, bagaimana kalian bisa melakukan
semua ini padaku? Sehun, namdongsaeng paling kusayangi, ternyata menjadi
bumerang sendiri bagiku. Seharusnya dari awal aku tidak sering
meninggalkan Hyun Ri dengan sehun, Tidak! Seharusnya dari awal tidak
kupertemukan mereka berdua!
Baby don't cry tonight....... Eodumi geodhigo namyeon...... Baby don't cry tonight...... Eobseotdeon iri dwil geoya........
Mulgeopumi dwineun geoseun niga aniya Geutnae mwollayahaedon So baby don't cry, cry....... Nae sarangi neol jigitaeni...
Author’s POV:
Keesokan harinya mereka bertiga pergi ke namsan.
Baekhyun berusaha menyembunyikan kekalutan yg dirasakannya. Dia tidak
tahu apa lagi tujuannya pergi ke namsan. Sedangkan Sehun dan Hyun Ri
tidak sadar apa yg sedang Baekhyun alami. Mereka bertiga sedang asyik
bercanda ketika sesuatu janggal terjadi. Keluar darah segar dari hidung
Baekhyun. “Hyung! Jangan bergerak!” Sehun dengan sigap menyumbat hidung
baekhyun dengan sapu tangan putihnya. “Baekhyun oppa! Mukamu pucat!”
kata Hyun Ri dengan tangan gemetar, lalu memeriksa dahi Baekhyun dengan
tangannya. “Baekhyun oppa kau panas sekali!” “cepat kita bawa Hyung ke
dokter! Cepat panggil taksi Hyunnie!” “tidak usah! Lebih baik kau simpan
uangmu itu sehun!” hati Baekhyun serasa terbakar mendengar
panggilan’Hyunnie’ yg secara refleks diucapkan oleh Sehun “mwo? Hyung!
Kau sedang sakit! Jangan mementingkan apa2 sekarang ini, Hyun Ri bukakan
pintu taksinya” “dari mana kau tau aku sakit hah? Kau sama sekali tidak
tahu apa-apa!” kata Baekhyun melepaskan tangan Sehun yg menopang
badannya. Sedangkan darah segar terus mengucur deras dari hidung
Baekhyun. “BYUN BAEK HYUN! Lebih baik kau segera masuk ke taksi lalu
pergi ke rumah sakit! Kau pasti sedang sakit, kenapa kau menjadi seperti
ini...?” ucap Sehun memelas. “menurutmu aku sakit? Kau pikir siapa yg
menyebabkan aku seperti ini hah? KAU! KAU SELALU MENGAMBIL SEMUANYA
DARIKU!!!!
Semua orang membeku saat itu, Sehun, tidak menyangka bahwa hyung-nya
akan mengatakan sesuatu seperti itu padanya. Sedangkan Hyun Ri yg
melihat kejadian itu membeku didepan pintu taksi dan tidak percaya apa
yang sedang terjadi antara hyung-dongsaeng itu. Disaat keadaan itupun
juga, Baekhyun pingsan setelah menyelesaikan kalimatnya. “HYUNG!”
“OPPA!” Sehun dan Hyun Ri segera menyanggah tubuh Baekhyun dan segera
membawanya kerumah sakit. Dirumah sakit Hyun Ri tidak henti2
mengeluarkan airmatanya. Sehun mencoba menenangkan kekasihnya itu dan
memegang tangan Hyun Ri erat2, pikirannya juga masih kacau. “B-baekhyun
oppa, sebenarnya apa yang terjadi, bagaimana keadaanya saat ini??” ucap
Hyun Ri dengan bibir bergetar. “Dia pasti baik2 saja, kita berdoa saja”
Sehun memeluk kekasihnya itu sambil mencium keningnya dan terus berbisik
bahwa semuanya akan baik2 saja. Hyun Ri merebahkan kepalanya di pundak
Sehun selama beberapa menit hingga ketika Uisa yg menangani Baekhyun
keluar dari ruang UGD. “b-bagaimana keadaannya dok?” tanya Sehun yang
tidak melepaskan tangannya dari tangan Hyun Ri. “Pikiran pasien terlalu
tertekan, dan juga pasien tidak meminum obatnya selama 2 hari ini kan?”
“obat apa? Setahuku Baekhyun oppa tidak mempunyai penyakit serius yang
harus menjadwalkan dia minum obat” Hyun Ri bingung. “jadi, apa pasien
tidak pernah memberitahukan penyakitnya? Pasien mengidap kanker otak
stadium akhir, ini dia hasil laporan lab-nya”
Setelah membaca isi laporan tersebut, Hyun Ri terduduk lemas di
lantai dengan airmata yang berjatuhan di lantai rumah sakit. Sehun tetap
berdiri membeku dengan airmatanya mengalir bagaikan air terjun. Mereka
berdua sangat terpukul dengan apa yang sedang menimpa Baekhyun.
Bagaimana seorang yang amat mereka sayangi tidak memberitahukan
penyakitnya yg mematikan itu.
Sehun’s POV :
Aku melangkah masuk ke ruang ICU dengan langkah
gemetar. Aku tidak tau apakah aku mampu milihat Baekhyun Hyung. Aku
mencoba menguatkan diriku untuk melihat Hyung paling kusayangi itu. Dia
terbaring lemas di atas kasur rumah sakit, dia sadar, sedang melihat
langit2 rumah sakit sejenak sebelum ia menyadari langkahku.
“Sehunnie-ya, mian ne” ucapnya lemas. “minta maaf untuk apa?” “untuk
perkataanku yg tadi, tolong maafkan hyung” “tidak, akulah yang
seharusnya meminta maaf kepada hyung. Aku tidak tahu apa yang telah aku
lakukan, tapi mohon maafkan aku hyung” aku menunduk di samping tempat
tidurnya sambil menahan air mataku. “Ania, Sehun kau tidak salah apa2,
hanya tadi aku..., lupakan saja” “Hyung, kenapa kau tidak memberitahu
kami bahwa selama ini...” aku tidak bisa meneruskan kalimatku, dan air
mata ini sudah mulai menuruni pipiku. “-bahwa selama ini kau mengidap
penyakit ini,why don’t you tell me why hyung?”
Baekhyun hyung masih terdiam, sementara aku membisu
dengan air mata yang terus mengalir. “Sehunnie..., kali ini aku akan
jujur padamu, mungkin kau sudah membaca hasil laporan lab, hidupku tidak
akan lama lagi” “ANIA! MALHAJIMA! JEBAL MALHAJIMA HYUNG...,” kataku
menangis histeris dan merebahkan tanganku disamping tangan Baekhyun
Hyung. “tapi memang begitu keadaannya sehun, penyakitku ini sudah
mencapai tahap akhir dan tidak bisa ditolong lagi. Aku tidak ingin
orang2 khawatir hanya karena diriku ini.” “Sehunnie, sebenarnya dari
awal jauh sebelum kau tiba di korea dan bertemu Hyun Ri, aku sudah
menyukai Hyun Ri, aku sangat mencintainya, tidak apa2 meskipun dia hanya
mengaggapku sebagai sahabatnya, asalkan aku bisa menghabiskan waktuku
bersamanya. Sedari dulu aku ingin menyatakan perasaanku padanya, tapi
aku terus menundanya. Aku pikir dia tidak akan berubah, aku pikir kami
masih punya banyak waktu, tapi aku salah, aku terlambat. Aku baru
menyadari bahwa dia sangat mencintaimu, pada saat ia pertama kali
bertemu denganmu. Pernah aku menyesali mempertemukan kalian berdua, tapi
aku baru menyadari bahwa itu semua adalah salahku. Sehun, aku mau dari
sekarang, aku memohon padamu, tolong jaga dia untukku.”
Aku hanya terdiam, dan mengangguk sekali ketika Baekhyun Hyung
menyelesaikan kalimatnya. Setelah itu aku pergi meninggalkan rumah sakit
dengan pikiran yang masih kacau. Aku menghabiskan siang itu hanya
dengan merenungkan diri dikamarku sampai menjelang malam. Tiba-tiba
terdengar ketukan pintu yang disusul oleh suara Suho Hyung. Aku
membiarkannya masuk. Dan dia duduk disampingku. “Sehun-sshi, aku sudah
tau semua yg terjadi tadi siang.” “sebenarnya, aku sudah lama mengetahui
tentang penyakit Baekhyun itu” katanya dengan tatapan kosong. “mwo?
Kenapa tidak memberitahukan kepadaku?!” aku yang sedari tadi kehilangan
pikiran mulai menanggapi statement Suho Hyung. “Baekhyun memintaku untuk
merahasiakannya, kemarin malam dia mendatangiku, menceritakan semua
yang terjadi antara kau dan Hyun Ri, aku tau betul bagaimana
perasaannya, begitupun kau sekarang.” “ya, sekarang aku mengerti
perasaanya” “Sehun-sshi, aku meminta satu hal ini padamu, sebagai salah
satu guardian dan sahabat terbaik kalian berdua....., sehun, tolong
relakan Hyun Ri untuknya”. Aku terkejut mendengar kata2 yang diucapkan
Suho Hyung. “ania! Dia satu-satunya yeoja yang aku cintai selama ini,
dia adalah my first love! Begitupun aku, aku adalah first baginya! Dan aku juga ingin menjadikannya for the last!”
“sehun, tidak bisakah kau membahagiakannya sekali ini saja? dia sudah
banyak membantumu selama ini, siapa yang menolongmu sewaktu kau
tergelincir dan terbawa arus sungai yg hampir merenggut nyawamu?! Siapa
yang rela dipukuli oleh sekawanan preman hingga babak belur hanya untuk
menolongmu?! Dan siapa yang selalu rela untuk dimarahi karena ulahmu
sewaktu kecil?! Baekhyun...., Baekhyun selalu rela tersakiti untuk
dirimu, baginya, kau adalah namdongsaeng kesayangannya.” Suho melangkah
keluar sebelum air matanya menjatuhi pipinya, dia tidak ingin menangis
didepanku, salah satu sifatnya yg kukenal slama ini. “kau sudah memiliki
hati Hyun Ri, setidaknya, biarkan Baekhyun memiliki dirinya.” Katanya
sebelum berlalu. Aku merenung lagi selama berjam-jam. Setelah beberapa
jam merenung aku men-texting Hyun Ri untuk menemuiku di bukit tempat favorit kami. @TKP :
“Sehun oppa, ada apa memintaku datang kesini? Sebaiknya kita pergi ke
rumah sakit menemui Baekhyun oppa” “Hyun Ri, tidak ada lagi kata
‘kita’” kataku dingin. “kita harus mengakhiri hubungan kita
sekarang....” “Mm-mwo? Sehun oppa, apa yang baru saja kau katakan?!?!?”
dia menggenggam tanganku seolah-olah aku adalah orang yang akan
menghilang seketika. “kita harus putus sekarang!” dengan berat aku
melepaskan genggaman tangannya. “andwae! Ania! Sehunie..., bagaimana kau
bisa-“ “dengarkan aku Hyun Ri...” aku menghapus air matanya yang mulai
berjatuhan dan meletakkan kedua tanganku di pipinya. “kau tahu bagaimana
keadaan Baekhyun sekarang, hidupnya tidak akan lama lagi” “Ania!
Bagaimana kau bisa mengatakan bahwa hidup baekhyun oppa tidak akan lama
lagi? Sehun kau-“ “karena memang begitu kenyataannya! Aku tidak mau
memungkiri takdir! Itu hanya akan membuat pikiranku gila pada akhirnya,
itu hanya akan membuatku semakin berat melepasnya nanti...” air mataku
perlahan mulai mengalir juga. Suasana sunyi, bahkan bulanpun sepertinya
ikut terdiam. “jadi..., apa hubungannya dengan hubungan kita?” dia
berbicara dengan sedikit terisak. “kau tahu, sedari dulu, sebelum
kehadiranku. Baekhyun oppa sangat mencintaimu, sedari dulu juga dia
ingin menyatakan perasaannya kepadamu, tetapi karena kehadiranku,
membuatnya jauh darimu. Jadi, Hyun Ri, kumohon, tolong bahagiakanlah
Baekhyun hyung di sisa hidupnya” ucapku pasrah sambil berlutut
dihadapannya. Hyun Ri menangis terisak setelah mendengar akhir
kalimatku. “jebal, menikahlah dengan Baekhyun...” aku mengeluarkan
sepasang cincin dari sakuku. Sepasang cincin yang kurencanakan untuk
melamarnya bulan depan. Hyun Ri menangis histeris dan mencoba melepaskan
genggaman tanganku dan menggelengkan kepalanya, seolah tidak percaya
dengan apa yang terjadi. “jebal, Hyun Ri... demi aku dan Baekhyun”
ucapku memohon. Akhirnya, dengan berat Hyun Ri mengangguk.
Autor’s POV:
Sore itu Hyun Ri mengajak Baekhyun ke bukit
favoritnya dengan Sehun. Sehun mengantar Baekhyun ke atas lalu dia
menunggu di mobil. “oppa, ayo kita menikah” ucap Hyun Ri sambil
tersenyum pada Baekhyun. “menikah?aigoo Betapa dewasanya perkataan anak
ini, ckckck” ucap Baekhyun sambil tertawa. “oppa, aku serius, lagian
kita kan sudah dewasa!” “Hyun Ri, the married must be loving each other,
tidakkah kau mengerti? Sangat tidak mungkin bagi kita” “apanya yang
tidak mungkin? Neol saranghae,nado saranghae” “jinjja? Neol saranghae?
Bagaimana dengan Sehun?” “se-sehun? Aku ha-hanya bersahabat dengannya!”
jawabnya cemberut ketika mendengar nama sehun. Tapi sebenarnya hatinya
menangis. Baekhyun mencium kening Hyun Ri dengan lembut. “ne,ne,ne
baiklah secepatnya ayo kita menikah,tapi untuk sekarang ini sebaiknya
kau pulang,Chen akan membunuhku jika tidak membiarkan yeodongsaengnya
pulang tepat waktu” “bagaimana dengan oppa?” tanyanya. “aku masih mau
menikmati pemandangan ini, selagi matahari belum terbenam” “ne, kalau
begitu sampai jumpa besok!” Hyun Ri melambaikan tangan dan berlari
menuruni bukit. “sampai jumpa....lagi” Baekhyun berbisik.
Keesokan harinya, Hyun Ri sedang bersiap-siap menemui
Baekhyun ketika Chanyeol menelfonnya. “Annyeonghaseyo, Kim Hyun Ri
imnida” sapanya dengan ceria. “Hyun Ri-sshi,” terdengar suara Chanyeol
yang terisak. “Chanyeol oppa, apakah kau baru menangis?” “Hyun Ri,
Baekhyun..., Baekhyun passed away....” Seketika itu, dia
menjatuhkan handphonenya disusul oleh tubuhnya. Pikirannya kosong,
hatinyapun menangis. “Bbb-baekhyun-oppa-“ bibirnya bergetar ketika
menyebutkan nama itu. “Baekhyun oppa, bagaimana bisa? Bagaimana bisa
semua menjadi seperti ini? Baekhyun oppa! Bagaimana bisa kau pergi tanpa
mengucapkan selamat tinggal?!?! andwae! Andwae...!!! ” dia menangis
histeris hingga terdengar ke ruang depan. Chen yang mengetahui kejadian
itu langsung mencoba menenangkan yeodongsaengnya itu. “Hyun Ri, kau
harus menerima takdir, seberat apapun itu. Kau bukan satu-satunya yang
kehilangan dia, kami semua kehilangan sosok Byun Baekhyun....” Chen
merebahkan tubuh lemas Hyun Ri dalam pelukannya sambil meneteskan air
mata.
Hari itu hujan pun turun, menemani kepergian seorang Byun Baekhyun ke
alam yg tenang. Suara tangisanpun tak mau kalah dengan suara deruan
hujan. Hari ini, semua orang menangis, berusaha melepaskan seseorang yg
amat mereka sayangi. Setelah memberikan penghormatan
terakhir pada Baekhyun. Chanyeol memberikan dua buah surat kepada Sehun
dan Hyun Ri. “Baekhyun pasti ingin aku memberikannya pada kalian berdua”
katanya menyerahkan surat itu.
‘Untuk Kim Hyun Ri, sahabat sekaligus dongsaeng terbaiknya Byun
Baekhyun. Mungkin kau sudah tahu bagaimana perasaanku, aku tidak perlu
menjelaskannya lagi padamu. Tapi kau tidak perlu membohongi dirimu
sendiri. Soal kau mengajakku menikah, aku tahu perasaanmu yang
sebenarnya. Mulai saat ini, hiduplah tanpa Byun Baekhyun. Jangan sampai
air matamu mengalir lagi! Aku tidak suka hal itu! Menjadi pemadam apimu
sangat melelahkan karena selalu melihat airmatamu mengalir, from now on,
Mulailah kehidupan baru, jadilah Kim Hyun Ri yang selalu ceria seperti
purple sky. Lupakan oppa, oke?^^b’
‘Untuk Oh Sehun, teman seumur hidup sekaligus dongsaeng
ter-imutnya Byun Baekhyun. Ingat janjimu, jaga Hyun Ri untukku, oke?
Jika sampai membuatnya menangis, awas kau!. Terima kasih selama ini
sudah peduli padaku, bahkan merelakan orang yang kau cintai untuk
menikahiku,tapi cara itu membuatku merasa seperti orang jahat, jadi
jangan lakukan itu lagi! Mulai sekarang jaga baik-baik dirimu. Dan juga,
ada sesuatu untukmu dan Hyun Ri di bukit favorit kalian berdua!’
“bagaimana bisa dia menulis surat seperti ini hah? Babo” ucap Hyun Ri
dengan mata berkaca-kaca. “jangan menangis! Kau sudah membaca pesannya
kan?” kata Sehun lantas memeluknya. Pelukan itu sedikit meringankan
pikiran mereka berdua. Setelah lama sekali mereka tidak bertemu dan
saling menyapa.
‘Baekhyun hyung, selamanya tidak akan melupakanmu. Hyung terbaik
yang pernah kumiliki. Seorang hyung+sahabat+guardian terbaik yang pernah
dimiliki oleh seorang anak manja seperti Oh Sehun. aku tidak tau
bagaimana caranya berterima kasih padamu. Hyung, jangan lupakan kami,
hiduplah dengan bahagia tanpa kami yang menjadi bebanmu’
‘Baekhyun oppa, sahabat sekaligus namja terbaik yg dimiliki oleh
Kim Hyun Ri. Maaf selama ini selalu merepotkanmu. Tapi, mulai sekarang
ini, kau boleh menikmati hidup dengan tenang. Melupakanmu? Kau pikir aku
wonder woman? Tidak bisa! Terima kasih atas semua yg kau berikan padaku
selama ini. selamat tinggal pemadam apinya Kim Hyun Ri’
“oh! Iya, apa yang ditinggalkan Baekhyun di bukit itu?” tanya Sehun
penasaran. Mereka lantas pergi ke bukit itu dan mencari sesuatu yang
ditinggalkan Baekhyun untuk mereka berdua. “Tidak ada apa2 disini” kata
Sehun setelah mencari ke berbagai sisi bukit yg basah habis diguyur
hujan. “oh! Apa itu?” Hyun Ri menghampiri pohon besar ditengah bukit itu
dan mengambil gumpalan kertas yang tersembunyi di lubang di batang
pohon yang lembap dibasahi air hujan itu. Ternyata gumpalan itu berisi
tulisan tangan Baekhyun dan sepasang cincin yang diberikan Sehun pada
Hyun Ri.
‘Selamanya, kalian tidak boleh berpisah tanpa seizinku! Awas saja
sampai itu terjadi!. Dan semoga saja harapan terakhirku ini terkabul
:). Aku ingin Kim Hyun Ri menjadi Oh Hyun Ri. Aku ingin kalian berdua
menikah. Like a fairytale, happy ending happily ever after.Dan Oh Sehun,
bukankah ini cincin yg rencananya ingin kau pakai untuk melamar Hyun Ri
bulan ini? go on! Jangan sampai menundanya sepertiku!-your beloved
person,Byun Baekhyun-
Mereka berdua tersenyum terharu setelah membaca surat tersebut.
Benar2 seorang malaikat yg diturunkan dari surga untuk mereka. Sesosok
Byun Baekhyun.
“Kim Hyun Ri” Sehun berlutut didepan Hyun Ri dan memegang kedua
tangannya. “ne, aku Kim Hyun Ri” sahutnya ceria. “Bersediakah kau
menikah denganku? menjadi istriku dan menjadi orang yg pertama kali aku
lihat ketika bangun dari tidurku?” ucap sehun dengan lembut. “ne, aku
bersedia menjadi istrinya Oh Sehun” katanya sambil tersenyum. Sehun lalu
memasangkan cincin itu ke jari manis Hyun Ri. “saranghaeyo Kim Hyun
Ri...,” mereka saling manatap satu sama lain. “nado saranghaeyo Oh
Sehun”
-------------------------------------------------------FLASHBACK OFF-------------------------------------------------------
#Seoul-korea Kim resident #5thMay2023
Hyun Ri’s POV:
“Eomma! Appa! Chen oppa” aku membanting pintu mobil dan bergegas
berlari masuk rumah. “Hyun Ri-sshi! Kau sudah sampai, aigoooo kau sudah
dewasa” kata eomma memelukku. “bagaimana kau disana? Baik2 saja kan?”
tanya appa menepuk pundakku. “ne, tentu saja, karena- dimana Chen oppa?”
tanyaku baru menyadari ketidakhadirannya. “dia sedang sibuk dengan
karirnya di China” sahut eomma tertunduk, tapi tidak beberapa lama
kemudian eomma melepas tawanya. “Eomma, kau merusak sandiwaranya..,”
sahut sebuah suara di belakangku. “CHEN OPPA!” aku langsung memeluk chen
oppa yg sudah mengulurkan tangannya padaku. “Hyun Ri-sshi, dimana
suamimu? Dia juga ikut kan?” “ne, eomma, sehunnie issoya” sahut Sehun
dari pintu depan. “bagaimana bisa kau meninggalkan suamimu menurunkan
barang sendirian ha?” katanya memasang muka cemberut namun lucu padaku.
“hehe mian ne, saranghae jhagiya” aku mencium bibir Sehun sebentar. “Ya!
Sehunnie! Bagaimana bisa tidak menyapa kakak iparmu ini? atau haruskah
memanggilmu ‘Direktur Ketua’?” “Ah, hyung, tidak perlu begitu.
Kepimimpinanku belum sepenuhnya sempurna seperti Wu Fan”
“Aigooooo......, keponakanku ternyata sudah besar! Bagaimana kau bisa
terlihat begitu lucu Oh Dong Hyun?” Chen oppa menggendong anakku dan
Sehun. “kan turunan dari appanya juga” kata Sehun yg membuat kami
tertawa. kamipun larut dalam suasana hangat itu. Setelah
beberapa tahun tidak berada di tempat dimana memori2 terindah sepanjang
hidupku terjadi.
Keesokan paginya kami berdua pergi ke suatu tempat. “Saengil
Chukahamnida Byun Baekhyun!!!” kami berdua lantas menyanyikan lagu ulang
tahun. “Saengil Chukahamnida...., Saengil Chukahamnida....., saranghae
Byun Baekhyunnie, Saengil Chukahamnida........!” “Hyung bagaimana
kabarmu? Kau hidup dengan baik kan?” kata Sehun sambil membersihkan
dedaunan diatas nisan Baekhyun. “Oppa, lihat kami menepati janji. Kami
bahkan sudah mempunyai anak, kami hidup bahagia seperti harapanmu.” Aku
menaburkan bunga di atas makam Baekhyun. “jadi...,hiduplah dengan tenang
dan bahagia”
#BaekHyun’sDiary(the last sheet)
I, who has fallen in love with no other place to Go back, my
wings have been taken away Even though I lost my everlasting life, the
reason to my happiness You are my eternity Eternally Love-
-aku rasa aku sudah cukup menikmati semuanya. Bahkan lebih dari
cukup. Aku sangat berterima kasih atas apa yang telah diberikan selama
ini kepadaku. Sahabat terbaik untuk dijadikan sahabat. Gadis baik untuk
dicintai. Dan kehidupan bahagia untuk dijalani. Jadi tidak apa-apa jika
aku pergi. And let me Rest In Peace...-
----------------------------------------------------------------THE
END---------------------------------------------------------------
INTO YOUR WORLD
FF-ANGEL
Diposting oleh
Unknown
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar